Mohon tunggu...
Astry Axmalia
Astry Axmalia Mohon Tunggu... Bidan - Midwife | Public Health | Daerah Istimewa Yogyakarta

Dosen Praktisi. Tertarik pada isu-isu kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ruam pada Bayi, Bukan Masalah Kulit Biasa

18 Agustus 2024   22:36 Diperbarui: 19 Agustus 2024   08:31 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruam pada bayi merupakan kondisi yang seringkali membuat para orang tua khawatir. Ruam-ruam merah yang muncul di kulit bayi yang lembut bisa menjadi tanda ketidaknyamanan dan bahkan mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Namun, seringkali ruam dianggap sebagai hal yang biasa dan dianggap akan hilang dengan sendirinya. Padahal, penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Memahami Penyebab Ruam

Penyebab ruam pada bayi sangat beragam, mulai dari yang ringan seperti iritasi akibat popok hingga kondisi medis yang lebih serius. Beberapa penyebab umum ruam pada bayi antara lain:

  • Ruam popok: Merupakan jenis ruam paling umum pada bayi, disebabkan oleh gesekan popok yang lembap dan kotor pada kulit bayi.
  • Eksim: Kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, merah, dan gatal.
  • Alergi: Reaksi alergi terhadap makanan, bahan pakaian, atau produk perawatan kulit dapat menyebabkan ruam.
  • Infeksi: Infeksi jamur, bakteri, atau virus juga bisa memicu munculnya ruam.
  • Penyakit kulit: Beberapa penyakit kulit seperti cacar air atau campak juga ditandai dengan munculnya ruam.

Ruam pada kulit bayi sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja, ruam pada bayi dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti:

  • Infeksi: Ruam yang terbuka dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri atau jamur penyebab infeksi.
  • Luka: Bayi seringkali menggaruk ruam yang gatal, sehingga dapat menyebabkan luka.
  • Dehidrasi: Bayi yang mengalami ruam popok parah dan terus-menerus menangis dapat mengalami dehidrasi.
  • Gangguan tidur: Ruam yang gatal membuat bayi sulit tidur dan rewel.
  • Tanda penyakit serius: Dalam beberapa kasus, ruam bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius, seperti meningitis atau infeksi darah.

Pentingnya Konsultasi ke Dokter

Meskipun banyak ruam pada bayi dapat diatasi di rumah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika:

  • Ruam semakin meluas dan memburuk.
  • Ruam disertai demam, lemas, atau nafsu makan menurun.
  • Ruam muncul di seluruh tubuh.
  • Ruam tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari perawatan di rumah.

Pencegahan dan Perawatan

Untuk mencegah dan merawat ruam pada bayi, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Ganti popok secara teratur: Jaga agar kulit bayi selalu kering dan bersih dengan mengganti popok secara rutin.
  • Gunakan produk perawatan kulit yang lembut: Pilih produk perawatan kulit bayi yang hypoallergenic dan bebas pewangi.
  • Hindari bahan yang dapat menyebabkan iritasi: Kenakan pakaian yang terbuat dari bahan katun lembut dan hindari bahan yang kasar atau berbulu.
  • Jaga kebersihan lingkungan sekitar bayi: Bersihkan mainan dan permukaan yang sering disentuh bayi secara teratur.
  • Konsumsi ASI eksklusif: ASI mengandung zat antibodi yang dapat membantu melindungi kulit bayi dari infeksi.

Kesimpulan

Ruam pada bayi merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para orang tua. Meskipun sebagian besar ruam dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah, penting untuk tetap waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ruam menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Dengan penanganan yang tepat, ruam pada bayi dapat segera sembuh dan bayi dapat kembali ceria.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun