Mohon tunggu...
Astry Axmalia
Astry Axmalia Mohon Tunggu... Bidan - Midwife | Public Health | Daerah Istimewa Yogyakarta

Dosen Praktisi. Tertarik pada isu-isu kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Penting?

13 Agustus 2024   13:21 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:29 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan perubahan fisik dan emosi. Tubuh mereka berkembang pesat, minat terhadap lawan jenis meningkat, dan keingintahuan mereka terhadap seks pun meningkat. Di tengah gejolak tersebut, kesehatan reproduksi menjadi isu penting. Sayangnya, masih banyak remaja yang belum mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai kesehatan reproduksi. Faktanya, pengetahuan yang benar akan membantu mereka mengambil keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Masa muda merupakan masa emas pada seorang remaja, karena pada masa tersebut hal-hal indah pertama kali mereka rasakan. Ini merupakan hal yang natural dialami oleh siapapun pada fase remaja. Mengapa saya menganggap penting beropini perihal topik ini, seperti judul di atas "Mengapa Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Penting?", tidak lain tidak bukan karena saat ini isu terhadap kesehatan reproduksi remaja menjadi topik yang banyak dibahas, bahkan tak sedikit orang tua yang mengkhawatirkan pergaulan remaja mereka di saat ini.

Banyak aspek yang membuat topik ini penting. Meskipun penting, pendidikan seks seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti:

  • Stigma dan tabu: Seksualitas masih dianggap tabu di banyak masyarakat, sehingga pembahasan tentang kesehatan reproduksi seringkali dihindari.
  • Kurangnya informasi yang akurat: Informasi yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial, seringkali tidak akurat dan menyesatkan.
  • Kurangnya dukungan dari orang tua dan guru: Banyak orang tua dan guru merasa canggung atau tidak siap untuk membahas topik ini dengan remaja.

Jika hal tersebut di atas dibiarkan, maka akan berdampak buruk bagi para remaja. Beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi antara lain:

  • Kehamilan di usia muda: Kehamilan di usia muda dapat mengganggu pendidikan, karier, dan kesehatan fisik dan mental remaja.
  • Penyakit menular seksual: Penyakit seperti HIV/AIDS, gonore, dan sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.
  • Kekerasan seksual: Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dapat membuat remaja lebih rentan menjadi korban kekerasan seksual.
  • Masalah kesehatan mental: Ketidakpastian dan tekanan terkait seksualitas dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Hal tersebut di atas hanya beberapa contoh dampak jika kita sampai hari ini masih membiarkan atau dengan kata lain apatis terhadap pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja. Kita tentu tidak ingin orang-orang yang kita cintai mengalami hal yang sudah diuraikan tersebut. Maka dari itu perlu adanya aksi dan tindakan nyata agar kita dapat menyelamatkan remaja dari bahaya tersebut, paling tidak kita dapat mencegah hal buruk terjadi meskipun dari langkah kecil.

Saat ini banyak orang menganggap bahwa kesehatan reproduksi adalah murni berbicara mengenai alat kelamin, padahal sebenarnya tidak sesimpel itu. Pendidikan tentang kesehatan reproduksi bukan hanya tentang anatomi tubuh, tetapi juga mencakup nilai-nilai, hubungan, dan kesehatan seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif dapat membantu remaja mengerti perubahan tubuh yang terjadi selama pubertas. Kemudian mengenali berbagai metode kontrasepsi, mencegah kehamilan dan penyakit, mampu membangun hubungan yang sehat dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Untuk mengatasi atau mencegah agar masalah kesehatan reproduksi remaja tidak terjadi, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, seperti:

  • Pemerintah: Menyusun kebijakan yang mendukung pendidikan seks komprehensif dan akses remaja terhadap layanan kesehatan reproduksi.
  • Sekolah: Mengintegrasikan pendidikan seks ke dalam kurikulum dan melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran.
  • Orang tua: Membuka komunikasi yang terbuka dengan anak remaja tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.
  • Organisasi masyarakat: Menyediakan layanan konseling dan informasi bagi remaja.
  • Media: Menyajikan informasi tentang kesehatan reproduksi secara akurat dan bertanggung jawab.

Kesehatan reproduksi remaja merupakan investasi masa depan suatu bangsa, karena di tangan mereka tongkat estafet sebuah bangsa akan dilanjutkan. Dengan memberikan informasi yang tepat dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu generasi muda tumbuh menjadi manusia yang sehat, bertanggung jawab, dan bahagia. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung remaja agar dapat mengeksplorasi seksualitas mereka dengan cara yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun