Kamu sedang dalam perjalanan pulang ketika kamu meninggal dunia. Kamu meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.
Tidak ada hal yang luar biasa, namun kecelakaan tersebut tetap saja fatal. Kematian tersebut tidaklah menyakitkan.
Para petugas medis sudah mencoba untuk melakukan hal yang terbaik untuk menyelamatkanmu, namun itu semua tidak berguna. Tubuhmu benar-benar telah hancur, kamu lebih baik meninggal dunia, percayalah.
Dan pada ketika itulah kamu bertemu dengannya, sebuah percakapan di mulai:
Anda: "apa yang terjadi, dimana aku?"
Tuhan membalas: "kamu telah mati"
Katan-Nya, tidak ada gunanya berbasa-basi.
Anda kembali bicara: "tadi ada sebuah truk, dan truk itu sedang tergelincir."
Tuhan: "ya, tapi jangan menyesal, semua orang akan merasakan kematian."
Kamu melihat ke sekelilingmu, tak ada apapun. Hanya kamu dan Tuhan.
Anda:"tempat apakah ini? Apakah ini alam baka?Dan apakah kamu Tuhan?"
Tuhan: "ya, aku Tuhan"
Anda:"anakku, istriku, bagaimana dengan mereka. Apakah mereka baik-baik saja?"
Tuhan:"Itu yang ingin kulihat. Kamu baru saja meninggal dan yang pertama kali kamu pikirkan ialah keluargamu, namun itu hal yang baik.Â
Tuhan melanjutkan:"Kamu melihat-Ku dengan kebingungan. Bagimu, aku tidak terlihat seperti tuhan. Aku hanya terlihat seperti pria atau wanita, atau mungkin seperti zat yang samar. Jangan khawatir, mereka baik-baik saja. Dan anak-anakmu akan mengingat dirimu sebagai ayah yang baik, mereka belum sempat memiliki pemikiran yang buruk tentang dirimu."
Anda: "selanjutnya, apa yang akan terjadi kepadaku? Apakah aku akan ke surga atau neraka, atau ke yang lainnya?"
Tuhan: "tidak, kamu akan dilahirkan kembali."
Anda: "jadi, apa yang diajarkan orang-orang hindu itu benar?"
Tuhan: "Semua agama benar, dengan caranya sendiri. Berjalanlah bersamaku."
Kamu mengikuti-Nya saat melangkah menuju ke kehampaan.
Kamu kembali melanjutkan pembicaraan dengan-Nya.
Anda: "Jadi apa intinya dari semua ini?, saat aku dilahirkan kembali aku tidak akan ingat apa-apa lagi, bukan? Jadi semua pengalamanku dan segalanya, semua yang sudah pernah kulakukan dengan hidup, sudah tidak berarti?.
Tuhan:"Tidak seperti itu. Dalam dirimu, kamu mempunyai semua pengetahuan dan pengalaman dari semua kehidupanmu yang sebelumnya di masa lampau, kamu hanya tidak mengingatnya sekarang. Â Jiwa dalam dirimu lebih indah, elok dan besar daripada yang dapat kamu bayangkan. Pikiran manusia hanya bisa mengandung sebagian kecil dari dirimu. Kamu sudah menjadi manusia selama 48 tahun ini, jadi kamu belum merentangkan serta merasakan sisa kesadaranmu yang begitu luar biasa. Jikalau kita berada disini sedikit lebih lama, kamu akan mengingat semuanya. Namun tidak ada gunanya melakukan itu diantara setiap kehidupan".
Tuhan melanjutkan pembicaraannya.
Tuhan   : "kali ini, kamu akan dilahirkan kembali menjadi seorang gadis petani di tionghoa pada tahun 540 masehi".
Anda     : "ini artinya aku akan dikirim kembali ke masa lalu?".
Tuhan   : "yah, secara teknis. Waktu yang seperti kamu ketahui. Hanya ada di dalam semestamu. Berbagai hal itu berbeda dari tempatku berasal".
Anda     : "Oh. Jika aku ber-inkarnasi ke tempat yang lain pada waktunya, bukankan bisa saja aku berinteraksi dengan diriku sendiri pada saat tertentu?"
Tuhan   : "Tentu, hal tersebut terjadi sepanjang waktu. Dan dengan dua kehidupan hanya menyadari masa hidup mereka sendiri, bahkan kamu tidak mengetahui hal itu sedang terjadi".
Anda    : "jadi apa intinya semua itu".
Tuhan   : "Makna dari sebuah kehidupan, alasan aku menciptakan seluruh alam semesta ini ialah untukmu menjadi dewasa".
Anda    : "Maksud engkau manusia? Engkau ingin kami menjadi dewasa?"
Tuhan   : "Tidak, hanya kamu. Aku menciptakan seluruh alam semesta ini untukmu. Dengan ttiap kehidupan yang baru kamu akan bertumbuh dan menjadi dewasa serta menjadi insan yang lebih besar dan lebih baik lagi."
Anda terdiam, merenung sejenak. Kemudian melanjutkan pembicaraan.
Anda    : "Hanya aku? Bagaimana dengan orang-orang yang lainnya?"
Tuhan  : "Tidak ada orang lain. Di alam semesta ini hanya ada aku dan kamu."
Anda    : "Tapi semua orang dibumi?"
Tuhan  : "Semua orang adalah kamu, inkarnasi yang berbeda darimu."
Anda    : "Tunggu, aku adalah semua orang?"
Tuhan  : "Akhirnya kamu paham dan mengerti."
Anda    : "Aku adalah setiap manusia yang pernah hidup? Atau yang nanti akan hidup?"
Kamu melanjutkan ucapanmu.
Anda    : "Aku adalah Abraham Lincoln?"
Tuhan   : "Ya, dan kamu juga John Wilkes Booth."
Anda    : "Aku Hitler?" Katamu  sambil terkejut.
Tuhan   : "Ya, dan jutaan orang yang telah dia bunuh."
Kamu kembali terdiam...
Tuhan   : "Tiap kali kamu melukai seseorang, kamu melukai dirimu sendiri. Tiap tindakan baik yang sudah kamu lakukan, kamu telah melakukannya untukmu sendiri. Tiap momen sedih dan bahagia yang pernah dialami oleh seluruh manusia sudah atau akan dialami oleh kamu."
Anda    : "Kenapa? Mengapa melakukan semua ini?"
Tuhan   : "Karena suatu hari nanti, kamu akan menjadi seperti diriku, karena itulah dirimu."
Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H