Lalu, dari cara pandang mereka dalam "chrono-synclastic infundibulum," seorang pria dan anjingnya melihat masa depan suram untuk versi bumi mereka, tetapi tidak sanggup merubah jalannya kejadian.
Walaupun tidak tersedia jawaban yang mudah, akhirnya mereka menyimpulkan jika tujuan hidup ialah "mencintai siapapun yang ada untuk dicintai,"
Dan dalam buku Cat's Cradle, para tokoh Vonnegut berubah menjadi sebuah sumber makna yang berbeda: bokonisme, sebuah agama yang berdasar pada kebohongan yang tidak berbahaya yang dikenali oleh para umatnya. walau mereka menyadari akan kebohongan bokonisme, mereka tetap menjalani hidup dengan menggunakan ajaran ini, dan dengan begitu akan menghasilkan harapan yang murni. dan mereka bergabung dalam kelompok bernama karasses, yang terdiri dari orang-orang yang "bertemu secara kebetulan tapi dekat karena pilihan" yang artinya secara kosmis saling terhubung oleh satu tujuan.
Walaupun dia mempunyai pandangan yang suram tentang kondisi manusia, Kurt Vonnegut sangat yakin bahwa kita semua disini untuk saling membantu supaya keluar dari masalah ini, apa pun itu. kita mungkin saja akan sangat lelah serta kehilangan moral, namun Vonnegut menyelingi pemikiran suramnya dengan berbagai dan banyak harapan.
Karakter fiksinya, yaitu Kilgore Trout, memberikan perumpamaan seperti ini: dua ragi duduk "sedang mendiskusikan kemungkinan dari tujuan hidup sembari memakan gula dan sesak karena buangan mereka sendiri. sebab kecerdasan mereka yang terbatas, mereka tak pernah berpikir jika mereka sedang membuat sampanye."
Walaupun Vonnegut tetap bersikeras bahwa kita hanya melakukan hal yang sia-sia, terlepas dari rasa kekhawatiran Vonnegut tentang eksistensi manusia, dia juga mengedepankan kemungkinan seberapapun itu kecilnya, bahwa barangkali kita membuat sesuatu yang menjadi hal baik pada akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H