Mohon tunggu...
Axel Hans
Axel Hans Mohon Tunggu... Freelancer - IG: axel.hansk

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Dear David (2023): Film dengan Cerita yang Unik atau Aneh?

15 Februari 2023   20:18 Diperbarui: 15 Februari 2023   20:22 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua karakter penting yang ada di film Dear David, Sumber: Grid.ID

Sinopsis

Sebuah film Indonesia baru saja rilis di bulan Februari ini dan dirilis di layanan streaming Netflix. Sebuah film dari sutradara Lucky Kuswandi bercerita mengenai seorang gadis teladan bernama Laras Susanto yang sedang duduk di bangku SMA. 

Laras disini memiliki latar belakang dimana ibunya merupakan seorang religius, selain itu dia juga berhasil menerima beasiswa di sekolahnya. 

Diceritakan bahwa ketika Laras yang terlihat alim dan murid teladan ternyata dia sering menulis cerita fantasi yang bertemakan hal hal seksual yang diunggahnya secara privat dalam sebuah website. 

Saat menulis Laras selalu membayangkan David yang merupakan salah satu murid di sekolah yang sama dan jago bermain sepakbola sebagai bahan tulisan dan fantasinya. 

Suatu hari saat dipelajaran komputer, karena sebuah gambar yang diirim di grup kelas, Laras langsung terpancing untuk menulis cerita liarnya dan fantasinya saat pelajaran komputer berlangsung. 

Saat sedang asik menulis tiba tiba bel berbunyi dan Laras yang terburu buru langsung melakukan logout dari website yang digunakannya untuk menulis. Sayangnya upaya untuk logout tersebut gagal dan akun yang bernama dear david tersebut masih terbuka di ruang komputer. 

Setelah itu seluruh sekolah gempar karena cerita tersebut akhirnya tersebar dan tentu hal tersebut menjadi masalah baru di sekolah. Dilain sisi David yang sudah mengetahui bahwa yang menulis cerita itu adalah Laras justru meminta bantuan untuk mendekati Dilla yang merupakan sahabat Laras. Apa yang akan terjadi oleh Laras dan David? saksikan cerita keseluruhannya di layanan streaming netflix.

Kontroversi

David yang sedang melihat Dilla ketika di ruang komputer, Sumber: CNN Indonesia
David yang sedang melihat Dilla ketika di ruang komputer, Sumber: CNN Indonesia
Film yang dirilis di netflix ini menimbulkan banyak perbincangan antara warganet. Banyak yang menganggap bahwa cerita yang diangkat dan ditunjukan di film ini tidak mendidik karena menormalkan pelecehan seksual. Hal itu terjadi karena adegan di akhir film yang terlihat menormalkan hal tersebut. 

Tidak hanya ada orang yang tidak setuju dengan film ini, ada beberapa orang yang tetap menganggap bahwa film tidak harus mendidik dan menganggap bahwa hal ini merupakan hal yang baru bagi film Indonesia. Tentu saja sebenarnya disini adalah keindahannya dimana tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama mengenai film Dear David. 

Kelebihan 

Hal yang perlu dipuji di film ini adalah dari segi produksi yang juga pada akhirnya nanti terlihat di sepanjang film ini. Beberapa kali di film ini menunjukan beberapa pakaian yang cukup menarik untuk dilihat dan sesuai dengan imajinasi yang liar milik Laras. 

Selain itu permainan cahaya di beberapa adegan yang membuat adegan tersebut menjadi lebih menarik dan memberikan warna sendiri di beberapa adegan tersebut. 

Sinematografi yang cantik dan sangat nyaman di mata juga menjadi kelebihan di dalam film Dear David. Beberapa kali ita akan diperlihatkan beberapa scene dengan gambar atau shot yang sangat cantik. 

Akting yang cukup baik ditunjukan oleh Shenina sebagai Laras dan juga Emir sebagai David. Interaksi antara keduanya di film ini sudah mampu menunjukan chemistry yang dimiliki oleh keduanya. 

Kelebihan lainnya adalah latar belakang agama yang diangkat membuat film ini menjadi lebih berwarna dan juga terdapa beberapa adegan keagamaan yang bisa dikatakan relate dengan kehidupan nyata. 

Contohnya adalah kegiatan retreat yang diikuti oleh Laras dan David yang memang biasanya dilakukan oleh Gereja terkhusus para pemuda. Selain itu cerita yang diangkat di film ini sebenarnya cukup unik yang jarang terlihat di perfilman Indonesia dan sebenarnya menjadi warna baru.

Kekurangan

Sayangnya eksekusi cerita yang unik tersebut sepertinya kurang baik karena banyak latar belakang yang terlalu kurang dijelaskan secara baik dan hanya terkesan sekilas saja. Contohnya adalah karakter David yang memiliki sebuah penyakit yang hanya dijelaskan melalui penjealasan sekilas saja. 

Selain itu dari awal film ini sudah terjadi beberapa adegan yang dapat dikatakan aneh. Salah satu contohnya adalah ketika David yang ketumpahan minuman miliknya langsung membuka bajunya di depan Laras dan langsung keluar ke toilet sekolah dengan baju yang terlepas. 

Karakter David dan Dilla disini juga membingungkan, pada saat  cerita itu tersebar tentunya mereka berdua mengalami kerugian saat cerita itu tersebar. 

David menjadi tidak fokus dan menjadi pusat perhatian, sedangkan Dilla dituduh yang menulis cerita tersebut. Keduanya bahkan sempat marah kepada Laras dan terasa dengan mudahnya hal itu terlewat saja dengan segala dampak yang diterima oleh David dan Dilla. 

Cerita justru malah tiba tiba berfokus kepada cinta segitiga antara Laras, David, dan Dilla yang sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan masalah tulisan tersebut. Akting dari beberapa karakter pendukung seperti teman teman sekolah Laras yang sangat terasa tidak Natural dan dibuat buat. 

Kesimpulannya Film Dear David sebenarnya menunjukan cerita yang menarik dan jarang ditunjukan di film Indonesia. Selain itu produksi dan sinematografi dalam film ini memiliki kualitas yang sangat baik. 

Sayangnya eksekusi cerita yang kurang baik dengan beberapa adegan yang bisa dikatakan aneh. Selain itu karakter David dan Dilla terkesan tanggung yang awalnya marah kepada Laras langsung dapat berubah dalam sekejap. 

Selain itu menurut saya film tentunya tidak harus mendidik. Tentunya beberapa pendapat di atas adalah pendapat pribadi dan kalian boleh setuju atau tidak. Bagaimana pendapat kalian tuliskan di kolom komentar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun