Mohon tunggu...
Alex F
Alex F Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pimpinan Alfa

Rakyat biasa yang prihatin dengan Kondisi Sosial ekonomi dan hukum di negara ini

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan dengan KM Tidar dan Situasi Kapal Pelni Saat Ini

14 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:06 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kondisi kamar memang keliatan sudah tua tapi masih berfungsi baik AC , air Kamar mandi masih bisa air panas walaupun airnya terkadang keluarnya warna kuning
Air Washtafel yang Kuning saat saat tertentu
Air Washtafel yang Kuning saat saat tertentu

flush toilet tidak berfungsi dan tidak ada tempat gantungan baju dan meja kecil di samping tempat tidur sudah tidak ada, televisi tidak ada, lampu diatas ranjang semua tidak nyala,  termos air panas tidak ada seperti biasanya, saat saya menulis cerita singkat ini kami masih dalam perjalanan menuju Namlea dari Bau bau, tepatnya di laut Banda ditengah gelombang yang membuat agak pusing bagi yang tidak terbiasa. Oh ya 1 lagi yang buat saya agak terhibur karena khusus kamar kelas hari pertama diantar makanan ke kamar oleh petugas piket ...tapi hari ini dan seterusnya tidak lagi entah mengapa. Setelah saya mencoba mengantri di dek Ekonomi lantai 4 pada keesokan harinya saya menanyakan pada salah satu perwira kapal dan ditanya apa sudah bayar ? Maksudnya sudah bayar untuk pengantaran ke kamar Kelas. Saya katakan saya tidak bayar biaya pengantaran karena biasanya kamar kelas sudah termasuk makanan walupun kami biasanya pergi ke Restoran yang disediakan di dek 6. Saya dapat info dari kerabat saya yang barusan menumpang kapal Ngapulu ternyata untuk pengantaran makanan ke Kelas dikenakan biaya Rp 150.000/orang untuk 5 hari perjalanan dari Fakfak ke Surabaya. Kalau tidak bayar berarti jatah makanan harus antri sendiri  di dek 4 bersama-sama penumpang Ekonomi, ini berarti Kelas 1 belum terasa betul layanan kelasnya masih 1/2 ekonomi walaupun mulai nampak ada upaya pembenahan. Semoga kedepan lebih baik dan bisa seperti yang dulu saya rasakan. Mungkin perlu peremajaan kapal-kapal PELNI yang Notabene sudah tua juga seperti KM Tidar ini sekitar Thun 1987 (37 Tahun).

Dokumentasi Pribadi Nampak saya mengantri di Dek 4 Ekonomi
Dokumentasi Pribadi Nampak saya mengantri di Dek 4 Ekonomi
Suasana saat antri dek 4 ekonomi
Suasana saat antri dek 4 ekonomi
Menu makanan Kelas Ekonomi
Menu makanan Kelas Ekonomi

 Kami bertahan dengan bekal makanan yang kami bawa karena saya ada bawa pemanas listrik makanan. Saat seperti ini baru kadang2 kita belajar tentang kehidupan, bahwa hidup itu tidak selamanya harus mulus dan serba ada dan kita harus bisa menyesuaikan dengan situasi sesulit apapun, disini saya bisa belajar buat nasi sendiri dari stok beras yang kami bawa. Mengukus makanan yang kami bawa spt rendang, ayam suwir dan kornet buatan ibu saya dari Surabaya.

Kondisi kamar kami tidak ada gantungan baju sehingga saya buat sendiri pakai tali
Kondisi kamar kami tidak ada gantungan baju sehingga saya buat sendiri pakai tali
Tidak ada tempat sampah sehingga saya buatkan pakai Kresek
Tidak ada tempat sampah sehingga saya buatkan pakai Kresek

Dari sekelumit cerita diatas saya hanya bisa berharap pada Pemerintah Pusat yang selalu sibuk dengan hal hal besar dan korupsi yang merajalela dan mungkin mengabaikan kesejahteraan rakyat dibawah khususnya transportasi di Indonesia Timur. Begitu mahalnya transportasi udara membuat transportasi laut menjadi pilihan utama, hanya saja sayangnya transportasi laut yang murah dan berkualitas serta higienis masih jauh dari harapan.Pembenahan Perubahan Warna dari Kuning Putih menjadi Biru Putih, mungkin lebih banyak pada wajah luarnya saja sedangkan di dalam masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki seperti Pelayanan tiket Kelas yang belum terlayani secara Online, pelayanan Kelas seperti dulu yang pernah kami rasakan bagus belum sepenuhnya tersedia saat ini. Mungkin dalam beberapa waktu ke depan dapat ditingkatkan lebih lagi oleh pejabat yang berwenang.Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun