Mohon tunggu...
Alex F
Alex F Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pimpinan Alfa

Rakyat biasa yang prihatin dengan Kondisi Sosial ekonomi dan hukum di negara ini

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan dengan KM Tidar dan Situasi Kapal Pelni Saat Ini

14 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:06 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi kamar kami tidak ada gantungan baju sehingga saya buat sendiri pakai tali

Berikut saya ingin menceritakan pengalaman saya menggunakan Kapal PELNI KM TIDAR.

Biasanya perjalanan kami dari Fakfak Papua ke surabaya atau sebaliknya menggunakan pesawat, tapi entahlah apa karena faktor selisih harga yang demikian banyak, faktor cuaca takut turbulensi dan ada keinginan Nostalgia di Kapal karena sudah lama tidak menggunakan kapal, maka saya bertekad bulat untuk pulang ke Fakfak Papua Barat menggunakan Kapal.

Pada tanggal 29 Mei 2024 saya pergi ke kantor Pusat Pelni di Surabaya untuk membeli tiket KM Ngapulu untuk  jadwal tanggal 11 Juni, setelah sampai ternyata niat untuk membeli satu buah kamar kelas 1 urung dilakukan karena dari kamar kelas 1 untuk 2 bed telah habis dan kamar kelas 1 untuk 4 bed ada sisa 4 kamar lagi tapi masing2 sudah terisi 1 orang sehingga saya tidak bisa borong 1 kamar untuk saya dan anak perempuan saya.

Singkat cerita akhirnya saya membeli 1 buah kamar kelas 1 unt 2 bed di KM TIDAR tapi naik dari Makasar menuju Fakfak, untuk tanggal 9 Juni 2024. Hari itu juga saya membeli tiket pesawat citilink Surabaya Makasar untuk tanggal 9 Juni 2024. Oh ya, pembelian tiket Kelas 1 saat ini agak unik dan berbeda dari biasanya, kalau dulu tiket kelas 1 bisa langsung di beli di Pelni namun setelah itu Pelni tidak lagi menyediakan tiket kelas yang ada hanya ekonomi; tiket Kelas saat ini melalui pembelian Add On dan hanya bisa di Kantor Pelni setempat dan sebelumnya sudah membeli tiket Ekonomi melalui pembelian Online di situs Pelni.co.id.

Akhirnya tanggal 9 Juni Pukul 13.00 setempat tibalah kami berdua di Makasar. Sesampainya di sana kami baru tahu bahwa pagi hari itu KM Umsini baru saja terbakar di pelabuhan Makasar  dalam hati saya hanya berharap semoga kejadian ini tidak mengganggu jadwal kapal KM Tidar. Sambil menunggu waktu berangkat kami putar-putar Makasar dan wisata kuliner di Makasar ditemani Om dari Isteri saya.

sumber gambar www.floresku.com
sumber gambar www.floresku.com

Pukul 19.15 kami tiba di Pelabuhan Makasar dan langsung disambut oleh buruh Portir pelabuhan dan terlihat kerumunan penumpang yang membludak di Pelabuhan Makasar. Karena hari itu selain dengan kejadian kebakaran KM Umsini, ada juga kapal Tilong Kabila ada KM Tidar dan ada kapal Dharma kencana, selain itu ini mendekati liburan lebaran Haji dan liburan anak sekolah. Lengkap sudah.Dalam hati kecil saya sudah mulai menyalahkan diri sendiri, kenapa susah2 begini, tapi apa sudah terjadi tidak bisa mundur lagi.

Buruh bagasi setelah deal bawa barang2 kami untuk timbang dan kami sudah tidak bertemu lagi, saya sempat foto buruh bagasi kami bernama Herman Nomor punggung 091, saya minta nomor hp nya untuk hubungi sewaktu waktu..semoga barang2 saya tidak hilang atau nyasar.

Dokumentasi Pribadi ( Pak Herman , Buruh Teladan pelayanannya mantap)
Dokumentasi Pribadi ( Pak Herman , Buruh Teladan pelayanannya mantap)

Saya dan Puteri saya mulai perjuangan berikut dan ini yg terberat, lapor tiket untuk tukar bukti pembelian ke tiket asli. Dari 5 loket hanya dibuka 3 loket saja dan yang antri ribuan orang dalam barisan yang kacau balau dan berdiri rapat muka belakang samping kiri kanan, saya memindahkan posisi ransel ke depan badan dan menyuruh puteri saya berdiri di depan saya sembari menjaganya kalau ada penumpang yang terlalu dekat dengannya. Sudah panas dan penumpang sudah mulai kelelahan dan mulai berteriak memaki petugas yang berjaga disana, ada hanya 1 petugas TNI yang memegang megapone dan berteriak2 mengatur penumpang.bayangkan jarak antri 8 meter baru bisa kami sampai hampir 1 jam. Saya sempat mengumpat dan diskusi kecil dengan penumpang lainnya, kami heran dengan PT.Pelni. Kok sudah jaman  semaju ini pelayanan kok masih spt tahun 1980an....beda jauh dengan PT KAI, yang begitu menyenangkan dalam pelayanannya. Terdengar suara Horn Kapal 2x penumpang semakin panik takut ketinggalan kapal. Sutuasi seperti mau rusuh krn ada yg bilang kalau ketinggalan mau pecahin kaca loket dan lain sebagainya.Akhirnya dengan badan penuh dengan Peluh kami sampai di loket dan bisa mendapatkan tiket Kapal. Untuk keluar dari Barisan juga sama sulitnya saat masuk dalam antrian barisan tadi.  Sayangnya kondisi antrian saat itu tidak sempat saya dokumentasikan karena terjepit dan tidak bisa bergerak untuk memegang hp.

Keluar barisan Kami langsung bergegas menuju pintu masuk dermaga dan menunjukan tiket add on nya lalu tangan kami di stempel dan bersama Pak Herman buruh kami diantar ke kamar kami. Di bagian Informasi dek 6 kami mendapatkan kunci kamar dengan uang jaminan Rp 50 ribu.


Sesampai di Kamar kelas 1 nomor 6040 posisi nomor 2 dari haluan, kami tinggal disana. Saat masuk kamar kami disambut puluhan ekor kecoak besar kecil yang menempel ditembok dan lantai. Saya sudah maklum dengan situasi ini karena dulu2 juga biasanya ada kecoak tapi ini sptnya lebih banyak dari biasanya. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun