Gerak dikit, cekrek.
Ganti pose, cekrek.
Pose sampai puluhan kali, padahal yang diupload cuma satu. Bahkan kadang foto pemandangan yang dipilih. Trus pose-pose tadi buat apa? Bikin penuh memori nggak, sih?
Mungkin ada sebagian orang yang berpikiran seperti itu. Namun, banyak juga yang mempunyai kesenangan dalam mengabadikan momen melalui foto.
Kenapa?
Pertama, foto dapat membawa kita kembali ke momen tertentu.
Pernah selfie saat liburan? Pasti pernah dong. Saat melihat foto itu, keseruan liburan itu akan terlintas kembali. Membuat kita ingin mengulang kembali momen itu.
Kedua, foto bisa menunjukkan proses yang kamu lalui.
Terkadang, foto bisa bercerita lebih banyak daripada kata-kata. Beberapa lembar foto dapat menceritakan proses kehidupan kita. Dimulai dengan foto berseragam putih merah, putih biru, putih abu-abu, foto memakai toga, sampai foto terakhir menggunakan pakaian kerja. Perjalanan hidup dan proses yang kita lalui bisa tergambar secara utuh.
Terakhir, foto bisa menjadi motivasi.
Saat kita jenuh atau mengalami situasi yang berat dalam hidup, lihat kembali foto perjuangan di masa lalu. Melihat foto wisuda bisa mengingatkan kita akan perjuangan mengerjakan skripsi, revisi berkali-kali, juga ketegangan saat sidang sampai akhirnya dinyatakan lulus. Jika saat itu kita bisa menyelesaikan tantangan dengan baik, maka begitu pula dengan saat ini.
Atau saat kita jenuh dengan rutinitas pekerjaan. Lihat foto keluarga yang menjadi motivasi kita selama ini. Ingat wajah bahagia mereka saat kita memperoleh pekerjaan dulu. Perlahan rasa jenuh itu akan sirna, tergantikan semangat untuk dapat meraih pencapaian-pencapaian selanjutnya.
Jadi, jangan ragu untuk mengabadikan momen lewat foto.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H