Mohon tunggu...
Axelda
Axelda Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Blogger

Menulis jadi hobi?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hidup Sebelum Mati, Mantra Sakti Terima Takdir

26 September 2024   13:00 Diperbarui: 30 September 2024   11:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup hanya sekali dan waktu kematian kita tidak diketahui.

Saat melihat baterai handphone kita hampir habis, kita akan segera menyalakan mode hemat baterai. Setelah itu, kita hanya menggunakan handphone kita untuk melakukan hal yang penting. Atau hari-hari menjelang wisuda, kita akan memanfaatkan detik-detik terakhir kebersamaan berasa teman seperjuangan.

Semakin dekat waktu berakhir, semakin berharga waktu tersebut. Saat kita mengetahui akhir dari sesuatu, kita cenderung memanfaatkannya sebaik mungkin. Sebaliknya, jika kita merasa waktu kita masih panjang, kita cenderung menyepelekan waktu.

Pernah dengar perkataan, "Santai aja lah, mumpung masih muda. Nanti kalau sudah tua baru taubat?" Padahal belum tentu kita dapat hidup sampai usia tua. Sakit mendadak, bencana alam, dan kecelakaan bisa menimpa siapa pun dalam keadaan apa pun. Melakukan kebaikan tidak perlu menunggu tua, justru kita harus melatihnya sejak muda, bahkan sejak dini.

Manfaatkan hidupmu sebelum ajal menjemput.

Kematian merupakan salah satu dari lima hal yang tidak diketahui manusia. Hal ini merupakan kewenangan Allah SWT yang tidak bisa kita prediksi. Umur panjang selalu kita panjatkan dalam doa, namun tak ada yang tahu bagaimana takdir kita.

Untuk itu, memanfaatkan waktu hidup adalah hal yang paling bijaksana. Anggaplah hari ini adalah hari terakhir kita agar kita selalu menghargainya.

Jadi, jangan berpatokan dengan kata "nanti" karena kita tidak tahu bagaimana nantinya.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun