Menulis, tak sekadar membuat huruf.
Tahukah kalian? Menulis punya beragam arti.
Menurut KBBI, menulis berarti [v] membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya), [v] melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan, [v] menggambar; melukis, dan [v] membatik (kain).
Lalu, apa arti menulis?
Untuk anak yang baru belajar, arti pertama sangatlah cocok. Menulis menjadi proses membuat huruf untuk dirangkai menjadi sebuah kata atau kalimat. Belajar menulis judulnya.
Namun, untuk kita yang sudah melewati tahap "belajar menulis", menulis tak hanya tentang membuat huruf. Beralih ke arti kedua (menurut KBBI), menulis berarti melahirkan pikiran atau perasaan, yang artinya harus ada maksud didalamnya. Entah untuk memberikan arahan, menjelaskan, menceritakan, meringkas atau meyakinkan.
Isi dari tulisan menjadi penting. Kalimat tanpa arti tak lagi berarti. Kesalahan penulisan bisa berakibat pada kesalahan pemahaman pembaca.
Jadi, apa esensi dari menulis?
Memberikan pemahaman yang utuh pada pembaca. Jika tulisan kita berisi arahan, pastikan pembaca paham apa yang harus dilakukan. Jika berisi penjelasan, pastikan pembaca memahami isi tulisan. Jika berisi cerita, pastikan pembaca menikmati alur cerita dan menangkap intisari cerita tersebut.
Satu lagi, tulisan yang panjang tidak menjamin pesan kita tersampaikan. Ada pesan yang cukup disampaikan dalam satu kalimat, ada yang perlu dijelaskan secara gamblang. Menulis cerita misalnya, justru tak akan baik jika diceritakan terlalu bertele-tele. Bukannya menikmati, pembaca akan bosan.
So, kita harus memahami apa maksud kita dan bagaimana maksud tersebut bisa tersampaikan.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H