Mohon tunggu...
Axel Christope Astrawan
Axel Christope Astrawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Duta Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 2023

Mahasiswa farmasi semester 2 sekaligus Duta Farmasi Unair 2023 yang menggali minat di bidang kefarmasian dan musik. Saat ini mengajar freelance sebagai guru piano dan terus berupaya mengembangkan diri, salah satunya di bidang design, content creator, dan kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Farmasi, antara Profit dan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu

24 Mei 2023   17:10 Diperbarui: 24 Mei 2023   17:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah menjadi rahasia umum bahwa industri farmasi memiliki potensi bisnis yang sangat besar dan menguntungkan. Namun di sisi lain, farmasi juga menjadi bidang yang sangat krusial dalam dunia kesehatan, dimana apabila tidak dikerjakan dengan baik maka dampaknya dapat sangat merugikan masyarakat. Inilah alasan farmasi dikenal sebagai “pedang bermata dua”. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan bisnis kefarmasian secara tepat sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat.

Tantangan Dunia Farmasi Masa Kini

Menurut data dari Statista pada tahun 2020, industri farmasi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 8,84%, dengan total pendapatan sebesar Rp270 triliun. Meskipun begitu, industri farmasi juga memiliki sisi gelapnya yang tidak boleh diabaikan, yaitu adanya praktik-praktik ilegal yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab seperti penjualan obat-obatan palsu dan peredaran obat terlarang.

Selain itu, biaya produksi obat yang semakin tinggi, seringkali memaksa produsen farmasi untuk menaikkan harga jual obat secara signifikan. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat yang membutuhkan obat-obatan namun tidak mampu membelinya. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan adanya pandemi Covid-19, di mana masyarakat semakin membutuhkan obat-obatan namun sulit untuk mendapatkannya.

Meningkatkan Pelayanan Kefarmasian

Untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan kefarmasian, dibutuhkan solusi yang tepat dan inovatif. Pertama, adanya pendidikan tinggi bagi apoteker dan tenaga kerja kefarmasian dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan jaminan bahwa obat-obatan yang diberikan kepada masyarakat aman dan bermutu. Dalam hal ini, juga dibutuhkan kesadaran masing-masing tenaga kesehatan untuk mengamalkan sumpah profesi mereka dengan penuh komitmen.

Kedua, dibutuhkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memperoleh obat yang tepat dan legal. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang bahaya obat-obatan palsu dan peredaran obat terlarang serta diberikan akses yang mudah untuk memperoleh obat yang bermutu.

Terakhir, regulasi dan pengawasan yang ketat perlu diterapkan dalam pengelolaan kefarmasian. Pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas dan tegas tentang pengelolaan obat, serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap praktik-praktik ilegal yang merugikan masyarakat.

Sebagai masyakarat yang sadar akan pentingnya kesehatan, mari kita memperhatikan dan memperjuangkan hak kita untuk memperoleh obat yang aman dan bermutu. Dengan adanya kerja sama yang baik antara perusahaan dan pelayanan kerfarmasian, masyarakat, serta pemerintah, kita akan melihat bahwa dalam bisnis kefarmasian, tidak hanya profit yang dikejar, namun juga kualitas pelayanan yang diutamakan. Hal ini akan mengantarkan kita semua menuju Indonesia sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun