Ryan Gosling memerankan Ken, seorang pria yang mencari jati diri yang bebas tanpa memerlukan keberadaan kekuasaan matriarki Barbie. Karakter ini memperlihatkan perjuangan untuk bebas memilih jati diri tanpa membutuhkan validasi orang lain.
Tema dan Resonansi
Meme "literally me" sering kali menonjolkan tema-tema kesepian, stoisisme, dan introspeksi. Banyak orang yang merasa bahwa karakter-karakter Gosling mencerminkan kedalaman emosional dan perjuangan batin mereka sendiri. Keheningan dan sikap tertutup dari karakter-karakter ini menjadi cerminan dari perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Misalnya, karakter Driver dalam "Drive" yang jarang berbicara namun menunjukkan banyak melalui tindakan dan ekspresi wajah, sering digunakan dalam meme untuk menggambarkan perasaan isolasi atau tidak dipahami oleh lingkungan sekitar. Karakter K dalam "Blade Runner 2049" yang berjuang dengan konsep identitas dan eksistensi, sering menjadi perwakilan dari pencarian makna hidup yang dirasakan banyak orang.
Dampak Budaya
Meme ini telah mendapatkan resonansi yang luas, terutama di kalangan generasi muda yang menemukan potret-potret ini relatable atau aspiratif. Dalam era digital, di mana ekspresi diri sering kali dibatasi oleh format media sosial, meme "literally me" menawarkan cara yang ringkas namun kuat untuk menyampaikan emosi yang kompleks.
Pengguna media sosial sering memadukan gambar diam dari film dengan teks yang mencerminkan situasi atau perasaan pribadi mereka. Misalnya, sebuah adegan dari "Drive" bisa disertai dengan teks tentang merasa terisolasi di tengah keramaian, sebuah perasaan yang banyak dialami tetapi jarang diungkapkan.
Konteks yang Lebih Luas
Meme "literally me" tidak hanya terbatas pada Ryan Gosling, tetapi juga diterapkan pada aktor dan karakter lain yang memiliki sifat serupa. Namun, Gosling tetap menjadi figur sentral karena peran-perannya yang mendalam dan kemampuan emosionalnya yang kuat dalam menggambarkan karakter-karakter yang rumit.
Dalam budaya populer, meme ini menjadi cerminan bagaimana kita menggunakan karakter fiksi sebagai cermin untuk pengalaman dan emosi kita sendiri. Ini adalah bukti dari kekuatan narasi film dalam menciptakan koneksi emosional yang mendalam dengan penonton.
Meme "literally me" yang melibatkan Ryan Gosling adalah fenomena yang menunjukkan bagaimana karakter fiksi dapat menjadi alat bagi kita untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman kita sendiri. Dengan menggunakan citra dari film-film yang emosional dan introspektif, meme ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan universal tentang kesepian, pencarian jati diri, dan perjuangan batin. Gosling, dengan keahliannya dalam memainkan karakter yang kompleks, telah menjadi wajah dari tren ini, membuktikan bahwa seni dan kenyataan sering kali bersinggungan dengan cara yang paling tidak terduga.