Baru-baru ini dunia hip-hop Amerika Serikat diguncangkan dengan beef antara Drake dan Kendrick Lamar. Drake dan Kendrick Lamar adalah dua raksasa dalam industri musik rap. Drake, rapper asal Kanada, dikenal dengan gaya musik yang mencampurkan rap dan R&B. Album-album seperti "Take Care" dan "Views" telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Grammy Awards. Hits seperti "Hotline Bling" dan "God's Plan" telah mengukuhkan posisinya di puncak tangga lagu dunia.
Kendrick Lamar, rapper asal Compton, California, dikenal dengan lirik-liriknya yang mendalam dan penuh makna sosial. Album seperti "To Pimp a Butterfly" dan "DAMN." telah menerima pujian kritis dan penghargaan, termasuk Pulitzer Prize for Music. Lagu-lagu seperti "HUMBLE." dan "Alright" tidak hanya populer secara komersial tetapi juga menjadi suara bagi generasi muda dalam menghadapi isu-isu sosial. Kedua rapper ini telah membawa perubahan besar dalam genre rap dan hip-hop, masing-masing dengan gaya dan pesan unik mereka.
Perseteruan antara Drake dan Kendrick Lamar dimulai dari lagu "First Person Shooter" yang dirilis pada tahun 2023. Lagu ini dibawakan oleh Drake dengan fitur dari J. Cole. Dalam lagu ini terdapat lirik "we the big three" yang berarti kami si tiga besar. Tiga besar yang dimaksud oleh J. Cole di sini merujuk pada Drake, J. Cole, dan Kendrick Lamar.
Pada Maret 2024, Kendrick membalas "First Person Shooter" dengan lagunya bersama Future dan Metro Boomin berjudul "Like That". Dia merapalkan "motherfuck the big three, it's just big me". Lirik tersebut menunjukkan bahwa K. Dot tidak sudi disandingkan dengan kedua rapper yang membawakan lagu pertama dalam kronologi perseteruan rap terbaru ini.
Pada tanggal 5 April 2024, Jermaine Cole merilis "7 Minute Drill" yang membalas serangan dari Kendrick Lamar. Namun, dua hari setelahnya, rapper asal North Carolina itu menghapus lagu tersebut dan meminta maaf kepada Kendrick Lamar.
Beberapa hari setelah J. Cole keluar dari perseteruan tersebut, Drake merilis lagu "Push Ups" dan "Taylor Made Freestyle". Dalam dua lagu tersebut, Drake menyerang Kendrick Lamar dengan lirik yang menghina tinggi badan K. Dot yang pendek. Rapper light-skin Kanada itu juga mengatakan bahwa Kendrick hanyalah babu lirik Maroon 5 dan Taylor Swift, menyindir keras Kendrick yang sudah masuk genre pop.
Seminggu setelahnya, Kendrick membalas dengan lagu "euphoria". Dalam lagu tersebut, Kendrick tanpa rem menyerang habis-habisan Drake. Kendrick meragukan 'ke-African-Americanan' Drake. Tidak lupa ia mengungkit ghostwriter Drake karena Drake yang terkenal tidak pandai dalam urusan penulisan lirik sehingga kerap membayar penulis. Kendrick juga mengatakan bahwa Drake adalah seorang bencong yang tidak bisa membesarkan putranya dengan benar.
Akhirnya, klimaks perseteruan terjadi pada tanggal 3 Mei 2024. Kendrick merilis "6:16 IN LA" yang membahas mata-matanya di OVO yang memberinya informasi tentang Drake. Masih di hari yang sama, Drake merilis "FAMILY MATTERS" dan "Buried Alive Parody". Drake mengatakan bahwa Kendrick gagal sebagai pria berkeluarga karena memukuli pasangannya dan tidak ada dalam kehidupan anaknya. Dalam lagu itu, Drake juga melakukan banyak pertahanan dari serangan-serangan yang dilancarkan Kendrick.
Masih belum berganti hari, Kendrick merilis "Meet The Grahams" satu jam setelah "FAMILY MATTERS" dan "Not Like Us" beberapa menit kemudian. Pada kedua lagu itu, Kendrick mengatakan bahwa Drake adalah seorang pedofil dan harus dijauhi oleh orang-orang yang masih sayang dengan keluarganya masing-masing.Â
Kendrick meluapkan rasa kasihan pada keluarga Drake seperti Adonis dan orang tua Drake yang harus berhadapan dengan Drake. Setelah itu, Drake membalas dengan "The Heart pt.6" yang hanya berisikan tentang self-defense-nya pada akusasi Kendrick terhadapnya. Selain itu, Drake juga menyatakan bahwa keberadaan putrinya yang berumur 11 tahun hanyalah informasi palsu yang sengaja ia berikan kepada Kendrick.
Dalam perseteruan epik antara Drake dan Kendrick Lamar yang mengguncang dunia hip-hop, keduanya telah memperlihatkan kekuatan dan keahlian unik mereka dalam seni musik rap. Meskipun pertarungan ini telah memicu kontroversi dan ketegangan di antara para penggemar, kita tidak bisa mengabaikan kontribusi besar yang telah mereka berikan dalam mengangkat genre ini ke tingkat yang lebih tinggi.Â
Dari gaya bermusik Drake yang mencampurkan rap dengan R&B hingga lirik mendalam Kendrick Lamar yang membangkitkan kesadaran sosial, keduanya telah menjadi pilar dalam industri musik rap.
Meskipun perseteruan ini mungkin telah menciptakan gesekan, tidak dapat disangkal bahwa karya-karya mereka akan terus dikenang dan memengaruhi generasi mendatang dalam dunia hip-hop. Semoga perseteruan ini membawa kedua belah pihak menuju kesepakatan dan perdamaian, serta memungkinkan mereka kembali fokus pada musik mereka yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H