Praktik menjadi sesi yang menentukan karena para siswa yang lain dapat menyimak dan memberikan masukan terkait penampilan temannya. Pemateri juga dapat langsung memberikan koreksi dan saran terkait aspekas-aspek kepewaraan yang kurang maksimal seperti pengucapan kata atau kaliamt yang tidak tepat, gesture yang tidak maksimal, atau penggunaan istilah yang keliru. Beberapa keliruan yang sering di dapat misalnya penggunaan kalimat "Waktu dan tempat, kami persilakan". Kekeliruan semacam ini jika tidak diberi tahu saat praktik maka akan terus terulang. Pengucapan nama orang dan gelar serta urutan penyebutannya juga menjadi salah satu masalah yang sering terlihat dalam dunia pewara.Â
Akhirnya pengabdian semacam ini terasa sangat relevan untuk menghubungkan dunia kampus dengan dunia siswa. Berbagai teori berbahasa yang disajikan sebagai sebuah teori di dalam perkuliahan diubah bentuknya dalam bentuk pelatihan pewara yang sesuai dengan dunia siswa. Kemampuan berbicara tentu akan membuat siswa lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan dan mengikutp perkembangan zaman untuk bisa meraih kesuksesan di masa depan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H