Hal itu membuat ia sempat diremehkan sebelum aksi-aksi epicnya menjaga gawang Kroasia dari gempuran-gempuran pemain lawan. Khususnya di drama adu penalty ketika melawan Jepang dan Brazil yang sukses tampil sebagai bintang. Bahkan tampil 120+ menit di dua laga tak membuat kekokohannya runtuh.Â
Penyelematan krusial nan heroik mampu menjaga gawang Kroasia dengan baik, sampai ketika di semifinal ketangguhannya dihancurkan timnas Argentina 3-0 tetapi ia tetap tampil memuaskan.
4. Diogo Dalot (Portugal)
Sempat digadang sebagai pelapis abadi Joao Cancelo di timnas Portugal, Diogo Dalot justru tampil lebih bagus dengan gairah mainnya daripada Joao Cancelo.Â
Statistik di klub yang tidak sementereng Cancelo membuatnya diremehkan banyak khalayak khususnya media-media luar negeri.Â
Cancelo yang gagal tampil bagus ketika awal-awal fase grup membuat pelatih Portugal merotasikan skuad dengan Diogo Dalot sebagai penggantinya. Hasilnya, 2 assist sudah dicatatkan Dalot di turnamen akbar ini mengungguli Cancelo yang digadang bakal bersinar.Â
5. Bruno Fernandes (Portugal)
Beberapa musim belakangan mungkin Bruno disebut sebagai pemain overrated, padahal statistiknya bagus dan berhasil menggendong Manchester United yang sedang terpuruk.Â
Kini, justru Bruno diremehkan karena ketenaran nama Cristiano Ronaldo yang tinggi sekaligus kapten Timnas Portugal. Bruno sempat diejek banyak khalayak bahwa ia hanya akan duduk di bench sebagai pelapis Bernardo Silva, Joao Felix, Otavio, dan Ruben Neves.Â