Pemain berusia 23 tahun ini merupakan salah satu andalan lini tengah timnas Argentina. Sempat diremehkan karena hanya bermain untuk Brighton & Holve Albion dan tertutupi dengan ketenaran nama Rodrigo De Paul, Guido Rodriguez, Leandro Paredes, dan Papu Gomez namun justru berhasil menjadi andalan.Â
Menggantikan peran Giovani Lo Celso yang dibekap cedera tentu tidak mudah apalagi kalah pengalaman, namun dia kini berhasil membuktikan kepada publik bahwa dia pantas mengisi slot tersebut dan berhasil bermain dominan di lini tengah bersama Enzo Fernandez dan De Paul serta berhasil mencetak 1 gol ketika melawan Meksiko dan 1 assist melawan Prancis di partai final.
2. Sofiane Boufal (Maroko)
Pemain sayap Maroko ini mungkin tidak banyak dikenal layaknya Hakim Ziyekh dan Achraf Hakimi dari timnya, tetapi kontribusi yang diberikan Boufal juga layak diacungi jempol. Mantan pemain Southampton yang kini membela Angers FC ini berhasil tampil apik di laga-laga penting yang dijalani Maroko seperti melawan Belgia, Spanyol, hingga Portugal.Â
Meskipun catatan gol dan assistnya tidak menonjol, tetapi perannya di sayap kiri Maroko berhasil memporak-porandakan lawan. Bahkan ketika melawan Spanyol, Boufal berhasil mengayami Marcos Llorente yang bermain sebagai bek kanan match itu.Â
Disamping itu, Boufal memang memiliki drible-drible yang luar biasa dan itu mampu membantu penyerangan timnas Maroko sehingga mampu mencapai semifinal.
3. Dominik Lovakovic (Kroasia)
Sebagai finalis piala dunia edisi sebelumnya, Kroasia masih saja dianggap sebagai negara yang diremehkan di edisi piala dunia 2022 ini.Â
Banyak pemain yang diremehkan di skuad ini khususnya sang kiper Dominik Livakovic yang tidak seterkenal kiper sebelumnya (Daniel Subasic) yang sudah membela klub besar. Sedangkan Livakovic hanya bermain di klub Dinamo Zagreb, liga lokal saja.Â