Mohon tunggu...
Aby Awwabin
Aby Awwabin Mohon Tunggu... profesional -

Semesta Cahaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lestari Al-Qur'an Dalam Diri

3 September 2013   16:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“sebaik-baik kamu adalah” begitu sang Rasulullah nan mulia bersabda “yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”

Hadits shahih di atas dapat menjadi acuan kita bahwa betapa letaknya sangat tinggi bagi manusia yang mengangungkan Al-Qur’an dalam dirinya sendiri, apalagi ia siap untuk membaginya dengan orang lain.

Bagi sebagian besar kita, terutama pemuda mungkin yang membuat kita jauh lebih menarik adalah menghabiskan banyak waktu kita di depan media social atau gadget yang kita miliki. Kita lebih menyukai bercanda ria dengan teman sejawat dibanding menghabiskan waktu bermesra kasih dengan Firman Allah yang Maha Suci, lantunan ayat syurga yang indah.

Bagi kita para pemuda, mungkin menghabiskan waktu dengan membangun diri demi masa depan adalah prioritas kita, mengikuti les bahasa asing, mengikuti berbagai pelatihan, dan menghabiskan waktu berdebat di forum-forum dibanding bercengkerama dengan Sang Maha Kuasa atas jagat raya ini, berurat rindu melalui Kalam-Nya yang menawan.

Bagi kita para pemuda, menghabiskan waktu dengan berbagai hobi kita adalah kesenangan sejati, menghabiskan waktu bermain sepakbola, bermain game consol dan berbagai macam kegiatan menyenangkan lain, dibanding terduduk tergugu menangis pada sang Maha Kasih, meminta dan mengunduh ampun melalui ayat-ayat Nya yang agung.

Ketahuilah yang demikian itu boleh saja, penting bagi kita melakukan aktivitas-aktivitas di atas, ataupun aktivitas-aktivitas lainnya. Tapi seberapa banyak pun yang kita reguk, belumlah kita termasuk sebaik-baik manusia versi manusia terbaik di dunia ini jika kita belum melestarikan Al-Qur’an dalam diri kita, lalu semerta itu pula mengajarkannya.

Jikalaupun kita belum mampu mengajarkannya, jadilah kita pribadi yang tidak lupa belajar Al-Qur’an, sehingga (setidaknya) kita sudah mereguk setengah dari manusia terbaik itu, laiknya setengah agama bagi seorang yang menikah.

Ali ibn Abu Tholib pernah berkata “jika ada seorang guru yang mengajarkan kepadaku 1 huruf saja, aku siap menjadi budak nya”

Begitulah kedudukan seorang guru yang digambarkan oleh manusia mulia,Radiyallahuanhu tsumma karamallahuwajhah Ali ‘Ibn Abu Tholib.

Maka saudaraku, mari lestarikan Al-Qur’an dalam diri kita, baik itu dengan banyak membacanya, riuh menghafalnya, ataupun rutin mendengar rekaman qori’-qori’ yang melantunkannya dengan penuh cinta. Semoga kita termasuk manusia-manusia terbaik yang Rasulullah sebutkan, dan semoga kita juga termasuk yang diberi syafaat oleh Rasulullah dan Al-Qur’an kelak di hari kemudian.

Amin Allahumma Amin.

cek laman saya di : abyawwabin.tumblr.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun