Mohon tunggu...
Awwab Hafizh
Awwab Hafizh Mohon Tunggu... -

Melakukan apa yang memang harus dilakukan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jalan Rusak Salah Siapa?

26 Maret 2014   05:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun Pemilu 2014 ini menjadi tahun transisi pergantian kepemimpinan di seluruh pelosok negeri kita. Terkadang tahun pemilu ini menjadi 'tahun alasan'. Bahkan sering menimbulkan pikiran negatif bagi seluruh masyarakat. Bila terjadi pemadaman listrik, maka kita langsung berpikir bahwa ada penyelewengan dan buat pemilu. Jika jalan banyak belum diperbaiki, maka ada pengelembungan dana guna menyukseskan pemilu partai tertentu. Hal - hal seperti ini sering kita rasakan.

Perbaikan jalan di Indonesia adalah sesuatu yang tidak pernah habisnya dibicarakan oleh masyarakat. Masyarakat menilai kinerja pemerintah sangat lamban. Pemerintah menilai bahwa mereka sudah berupaya secepat mungkin. Jadi siapa yang harus disalahkan?. Sebenarnya ini bukan pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Tentu saya di sini menyalahkan pemerintah. Pemerintah kita ini belum bisa memprioritaskan daerah yang harus segera diperbaiki. Seperti pada kasus di desa  Balunijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Desa tersebut adalah tempat dimana satu-satunya universitas di provinsi tersebut. Tetapi akses jalan ke kampus sangat memprihatinkan.

Dua hari yang lalu terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa sesorang. Akibat kecelakan tersebut tentunya bukan hanya kesalahan pengendara, tetapi juga karena jalan yang kurng bagus. Pengendara sepeda motor menghindari lubang-lubang yang ada. Maka peluang untuk terjadinya kecelakaan sangat besar. Apalagi desa tersebut banyak dilalui kendaraan, alat berat, dll. Ini harus menjadi prioritas pemerintah untuk memperbaiki jalan.

Sebagai aksi demonstrasi, para warga menanam pohon pisang dan pohon sawit di berbagai lubang yang ada di jalan desa Balunijuk. Mereka merasa pemerintah sangat lambat dalam mengambil keputusan. Untuk masalah dana itu tidak mungkin tidak ada, dikarenakan Provinsi tersebut memiliki produksi pertambangan yang 'go internasional'.

Warga meminta sumbangan kepada masyarakat dengan alasan pemrintah tidak mampu lagi. Ini seharusnya menjadi pukulan telak bagi pemerintah. Pada tahun pemilu ini, diharapkan agar kita memilih wakil rakyat yang benar-benar mampu mengemban amanah jabatannya dan memihak kepada yang benar. Jangan ragukan kesempatan kita untuk menjadi lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun