Tanpa membangun keduanya secara bersamaan, maka tingginya jumlah penangkapan narapidana karena diduga terlibat peredaran narkoba maupun ditemukannya narkoba di dalam Lapas adalah hal yang sangat mungkin terjadi di masa-masa berikutnya. Jika demikian, maka hal ini akan menjadi noda dalam berjalannya sistem pembinaan dalam Lapas.Â
Noda yang sepertinya selalu menempatkan petugas Lapas sebagai pihak yang tersudut dan dianggap tidak berintegritas. Tentu saja ini bukanlah hal yang positif dalam membangun iklim kerja yang baik dan kondusif, bahkan dapat menurunkan kadar moralitas para petugas.
Untuk itu, mari kita jaga Lapas dari segala bau busuk narkoba. Menjaga integritas petugas adalah yang utama, jangan biarkan keserakahan segelintir oknum petugas merusak tatanan yang dengan susah payah dibangun oleh sebagian besar mereka yang masih menjunjung tinggi kehormatan diri dan organisasi.Â
Membangun perangkat Lapas yang mampu menjadi senjata bagi petugas dalam perang terhadap narkoba pun harus dapat diwujudkan segera. Jangan biarkan petugas berperang hanya bermodalkan semangat yang kita tak pernah tahu kapan tetap terjaga di dalam raganya. Juga tidak kalah penting, mari kita jaga Indonesia dari serbuan narkoba.
Jangan biarkan para penjahat narkoba menjadikan Indonesia sebagai surga para penikmat narkoba. Pintu pintu gerbang negara harus dijaga secara kokoh agar tidak memberi celah masuknya narkoba ke negeri tercinta ini.Â
Perang terhadap narkoba adalah tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Kita tentu harus percaya bahwa tidak ada satu pun institusi negara yang menjadi bagian dari bisnis haram narkoba. Mari wujudkan, bukan hanya Lapas, tapi Indonesia yang bebas narkoba.
Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H