Mohon tunggu...
Anton Pramono
Anton Pramono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya ingin sekali bisa menulis dengan baik tetapi belum tahu banyak tentang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor | Tatkala Kamu Kesiangan

15 Juli 2018   08:06 Diperbarui: 15 Juli 2018   08:31 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangun pagi bagi saya adalah sebuah perjuangan. Perjuangan membuka mata setelah menutupnya di larut malam atau dini hari. Hingga suatu saat saya memiliki masalah bangun pagi dan pak boss sudah mengancam buat kasih review negatif buat kinerja saya. Sebenarnya saya sudah mencoba beragam cara buat bangun pagi. Mau tahu apa saja yang sudah saya lakukan? Yuk disimak

Pertama, saya coba bangun lebih awal karena banyak saran dari teman-teman kalau ini adalah cara yang ampuh. Logikanya sih benar, tidur lebih awal artinya bangun lebih awal juga. Nah masalahnya saya pernah tidur sekitar jam tujuh malam. Dengan segala upaya akhirnya saya bisa tidur lebih awal. 

Masalahnya adalah saya terbangun jam dua dini hari. Mata tiba tiba terbuka saja, kemudian saya celingak celinguk tidak tahu mau mengerjakan apa. Setelah coba buka komputer, keta-ketik, dan tak terasa sudah jam enam pagi saja. Mata yang tadinya cerah, mendadak mengantuk berat. Berpikir sedikit rebahan mungkin membantu, dan sayapun beranjak kembali ke tempat tidur. Selanjutnya? Saya pulas, dan terbangun jam 9 pagi. Cara ini sukses membuat saja datang ke kantor lebih siang.

Saya juga pernah mencoba minum susu hangat sebelum tidur, katanya perut yang terisi hangat akan membuat tubuh nyaman. Kalau tubuh nyaman, akhirnya kita mudah terlelap tidur. Kalau sesuai teori ini, saya pastinya sudah pulas setelah satu jam minum susu.

Cara ini mungkin bekerja bagi sebagian orang, namunbuat saya yang terjadi kebalikan. Satu jam setelah minum susu, perut saya menjadi kembung dan tidak nyaman. Saya-pun bolak balik ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi lambung yang tidak nyaman. Dan akhirnya saya pun, baru bisa tidur setelah kehabisan tenaga di jam setengah tiga pagi. Terlelap dan bangun kesiangan kembali.

Bagaimana kalau dicoba dengan obat tidur? Cara ini juga sudah pernah saya coba. Hanya saja karena tahunya obat tidur itu adalah obat mabuk perjalanan.  Sebelum tidur saya coba obat mabuk perjalanan. Sukses ternyata, dalam waktu setengah jam saya sudah mengantuk berat. 

Hanya saja tidurnya benar benar pulas. Saya terbangun tepat jam sepuluh pagi. Jadi hampir 12 jam saya tertidur pulas. Hasilnya, saya disambut teman teman dengan meriah. "Tumben" katanya. Luar biasa memang pengaruh obat anti mabuk sama tidur saya.

Saya tidak putus asa dengan cara cara tadi, kali ini saya coba bantuan dengan jam weker. Jam ini saya beli yang suaranya cukup kencang biar saya segera bangun kalau sudah saya set. Setelah membelinya, saya letakkan jam wekker di dekat tidur saya.

Hari pertama, saya melakukan percobaan jam weker di kamar. Hasilnya, tepat jam delapan pagi saya bangun dan saya lihat jam wekernya tidak berbunyi. Ternyata bunyi jam weker tidak mempengaruhi saya tidur saya. Tidur seperti bayi, pulas dan tidak terganggu oleh apapun, termasuk jam weker yang sudah teriak teriak sejak jam 5 pagi. Akhirnya dia lelah dan terdiam.

Keesokan harinya saya coba kembali menggunakan jam weker. Berhasil, saya mendengar bunyi weker dalam tidur saya. Setelah membuka mata sebenar, tangan saya langsung mematikan jam tadi. Suara berisik itupun lenyap, dan mata saya kembali tertutup. Kembali saya bangun jam delapan pagi. Luar biasa memang.,

Hari ketiga saya coba lagi jam weker. Jam weker tetap saya set pukul lima pagi. Saya tidur seperti biasa, dengan harapan bisa kembali bangun sesuai jamnya. Pagi itu saya dikagetkan dengan pintu saya yang diketuk keras. Ternyata jam weker saya malah membangunkan tetangga kamar saya. Dan mereka membangunkan saya karena wekernya berbunyi terlalu keras. Luar biasa, kan. Niat membangunkan diri sendiri, malah tetangga kamar ikutan bangun. Akhirnya saya putuskan untuk menjadikan jam weker tadi sebagai jam biasa, penunjuk waktu biasa.

Melihat tetangga kamar saya peduli, saya akhirnya memberanikan diri curhat ke teman saya ini. Dan akhirnya dia mau menolong saya untuk membangunkan saya kalau dia juga sudah bangun. Sayapun malam itu tidur seperti biasa, tapi terbangun dalam kondisi kesiangan. Saya bingung kenapa bisa. Malamnya teman saya cerita kalau dia sudah berusaha membangunkan saya tadi pagi tetapi saya luar biasa pulasnya. Dia bercerita kalau saya tidak bergeming setelah dibangunkan selama lima belas menit dan akhirnya dia menyerah.

Saya pun minta maaf, dan akhirnya usaha dengan membangunkan dengan pertolongan teman berakhir tragis. Keesokannya saya terbangun setelah mendengar teriakan orang yang kesakitan. Saya lihat tetangga kamar saya meringis sambil megang perutnya. Rupanya dia kena tendang kaki saya saat mencoba membangunkan. Sayapun buru-buru minta maaf.

Semua usaha sudah saya lakukan untuk mengatasi masalah bangun pagi. Hingga suatu hari saya menghadap boss saya. Saya jelaskan situasinya dan mengusulkan sebuah solusi buat masalah kesiangan. Boss saya setuju dengan usulan saya. Mau tahu solusinya? Beliau mengijinkan saya datang lebih siang dan pulang lebih lambat. Akhirnya, sebuah masalah bisa terselesaikan. Kadang saat semua usaha kita sudah lakukan terhadap diri kita dan belum berhasil, ada kalanya kita harus menegosiasikan dengan lingkungan kita. Begitu bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun