Dengan secangkir kopi
Di bawah pohon mangga tepat di halaman belakang
Kaki lelaki itu berayun
Menghitung dosa yang ia lewati
Menduga kapan waktu menjemput menjemput
Di atas bale bambu itu
Lelaki dengan secangkir kopi hitam di sampingnya
Pikirannya menari-nari
Mencari jejak yang hilang dalam gelap
Pekat dosa dan duka
Masi di tempat yang sama
Saat langit telah terbakar mentari
Tinggalah ampas kopi di dalam cangkir
Tak ada jejak yang ia sisahkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!