Mohon tunggu...
awirul edar
awirul edar Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru matematika sma. Guru penggerak 2023.SMAN 8 Bulukumba SuL sel

Hobi Menulis dan Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Usaha Tanpa Doa adalah Sombong dan Doa Tanpa Usaha adalah Bohong Ungkap Ratna Meilani Siswi SMAN 8 Bulukumba, Segudang Prestasi Nasional

27 September 2024   05:27 Diperbarui: 27 September 2024   07:19 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi Ratna Meilani

Meraih prestasi sekarang ini adalah idaman setiap anak. Orangtua pastinya akan bangga jika anak mereka berprestasi. Selain itu Guru dan Pihak sekolah tentunya ikut mendapatakan pujian dan ketenaran jika siswa/siswi mereka meraih prestasi. Pelajar pada umumnya menginginkan mereka berprestasi tentunya sebagai bekal untuk masa depan mereka. Ada banyak ajang lomba yang dapat siswa siswi ikuti mulai dari tingkat kabupaten, provinsi bahkan sampai ajang lomba pada tingkat nasional. Untuk meraih juara tentunya tidak semudah membalik telapak tangan, butuh kerja keras dan dukungan, baik dari orang terdekat maupun pihak sekolah.

SMAN 8 Bulukumba yang saat ini dinahkodai oleh bapak Ansar, S.Pd, M.Pd dapat mencetak generasi generasi hebat  karena prestasinya sampai ketingkat nasional.  Salah satunya adalah Kartini jaman sekarang yakni Ratna Meilani.

Ratna Meilani lahir di Bulukumba pada 26 Mei 2007, umur 17 tahun, anak dari pasangan Bapak Suyadi dan Ibu Titik Suprapti, anak kedua dari dua bersaudara dan saat ini ingin menjadi seorang perawat di rumah sakit besar.

Juara yang diraih di 2 tahun belakangan ini sudah dikatakan lumayan, tapi untuk progres menurut Ratna Meilani tentu  tidak berhenti sampai di sini saja. Secara garis besar juara yang pernah di raih yaitu Lomba Speech tingkat Nasional, Ajang Olimpiade Universitas, dan paling sering di lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Provinsi. Tak hanya di nasional, tapi  prestasi di lingkungan sendiri juga perlu, terlebih lagi di dalam sekolah,  selama 2 tahun bersekolah di SMAN 8 ada banyak pencapaian yang dia dapat termasuk capaian fisik, inteligen maupun moral.

Juara nasional yang diraih di tahun 2024 ini adalah Lomba Speech atau Pidato Bahasa Inggris tingkat Nasional yang merupakan keahlian  di bidang public speaking. Dilanjut menjuarai lomba vidio konten mengenai kampanye Anti Bullying dan kampanye Peduli Sampah yang dia ambil urgensi di tempat tinggal sendiri, yakni kabupaten Bulukumba. Di lain sisi dia  juga menjuarai Duta Insiatif yang bergerak di bidang Lingkungan dengan visi misi memajukan dan membangun relasi antara Duta dan Pemerintahan dalam menekan angka peningkatan sampah di lingkungan sekitar. Dan menurut Ratna, dari pencapaian yang di tuliskan itu merupakan capaian yang paling luar biasa karna dengan itu dia bisa mengajak banyak orang untuk termotivasi untuk menjaga alam, termotivasi untuk ikut lomba dan berbicara di depan umum

Menurut Ratna Meilani Usaha yang dilakukan tidak banyak. Hanya doa dan usaha. Saya percaya, usaha tanpa doa adalah sombong. Dan doa tanpa usaha adalah bohong. Saya yakin keduanya lah yang membawa saya hingga ke titik ini, berdoa, meminta restu pada Maha Kuasa dan orang tua, guru serta orang-orang tersayang, dan usaha dalam hal apapun untuk mencapai kemenangan. Jadi itu adalah kunci bagi saya untuk memulai sesuatu. Trik yang selama ini saya lakukan adalah menanamkan prinsip diam saat berproses, dan tunjukkan saat berprogres saya sangat percaya bahwa menanamkan energi diam, akan membawa kita pada keberhasilan. Diam-diam ikut lomba tanpa mengumbar dan koar-koar bahwa saya ikut lomba di univ ini atau instansi apa. Trik saya cukup meminta doa kepada orang tua "mohon doakan agar juara 1" dan itulah yang membuat saya yakin doa orang tua saya yang pertama di dengar oleh Tuhan. Tak lupa juga trik saya dengan meminta doa dari orang orang tersayang dan guru. Cukup meminta agar mereka mendoakan kita, saya rasa itu trik yang sangat berhasil bagi saya.  Tentu saja, siapapun ingin menunjukkan kualitas dirinya pada orang lain agar tidak diinjak-injak begitu saja. Saya rasa, cantik itu tidak cukup. Pintar dan cerdas juga prioritas di hidup. Jika hanya mengandalkan wajah, semua akan luntur, namun jika mengandalkan otak dan akhlak itu yang nomor satu. Percayalah, kecantikan dan kecerdasan serta moral adalah kombinasi yang mematikan, dan saya telah percaya itu Dengan itu, ambisi saya untuk mendapatkan juara di tingkat nasional menggebu-gebu, saya dengan semangat memulai garis start dengan berlari pelan, dan perlahan tapi pasti saya alhamdulillah bisa berhasil di garis finish saya yakni berprestasi di tingkat nasional. Namun saya berdoa agar semua perjuangan ini tidak hanya sampai di bangku SMA, tetapi berlanjut di kuliah dan kehidupan dewasa nantinya. Karna saya juga belajar, kerasnya mengejar prestasi di tingkat nasional tidak sebanding dengan bertarung melawan kerasnya dunia saat kita dewasa nanti, maka dari itu saya melatih mental saya dengan cara ini.  

Lebih lanjut menurut Ratna Meilani Dukungan dari berbagai pihak mmebuat dia termotovasi untuk meraih prestasi. Menuerut Ratna Meilani Dukungan nomor 1 dalam hidup saya adalah Tuhan, berkatNya saya bisa di titik ini. Yang kedua adalah orang tua yang selalu melangitkan doa-doa mustajab untuk anak-anaknya. Selanjutnya adalah dukungan dan doa dari orang tersayang, yang selalu mendukung dan mendoakan keberhasilan saya, apapun hasilnya, orang tersayang akan selalu berkata "saya bangga padamu, kamu hebat, dan kamu pasti bisa menang". Dan yang terakhir adalah doa dan dorongan semangat dari guru-guru yang selalu mendoakan kebaikan layaknya doa ibu pada anaknya. Dukungan dari pihak sekolah tentu ada. Dari kepala sekolah, Bapak Ansar S. Pd., M. Pd saya ucapkan terima kasih banyak yang selalu memberi izin saya menggunakan ruangan piala untuk membuat vidio, kepada wali kelas saya Ibu Bau Edar, S. Pd., M. Pd yang selalu mendorong saya untuk terus berjuangan ikut lomba, termasuk guru Bahasa Inggris saya, Ibu A. Nursyamsi, S. Pd., M. Pd yang selalu antusias jika saya akan mengikuti lomba yang berbau Inggris, dan juga penyemangat saya dari kelas seberang Fahrizal Hidayat yang selalu mau direpotkan untuk membuat vidio, antar jemput ataupun ikut membantu saya dalam menghafal materi lomba, serta teman-teman kelas khususnya anak Teletubbies yaitu Fika, Eky, Diza, Hanifa, Ayu, Alfia, Icha, dan Tri yang selalu mendukung saya serta mengingatkan ada tugas jika saya sibuk ikut kegiatan lomba. Ada banyak pihak dari sekolah yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, namun saya memberikan % untuk dukungan dari sekolah. 

Dokumen pribadi Ratna Meilani
Dokumen pribadi Ratna Meilani

Dokpri penulis ( Kepsek dan guru SMAN 8 Bulukumba)
Dokpri penulis ( Kepsek dan guru SMAN 8 Bulukumba)

Menurut Ratna Meilani Ada banyak sekali pengalaman yang bisa saya bagikan. Dari tampilan untuk berbicara, mau berjuang ikut lomba, bahkan muncul niatan ikut lomba saja saya rasa sudah menjadi pengalaman yang bisa saya banggakan dan bagikan pada banyak orang, bahwa tidak ada salahnya mencoba. Justru menyesal lah jika tidak mencoba, karna kesempatanmu hangus begitu saja secara sia-sia, dengan itu pengalaman di lomba ini saya harapkan bagi banyak orang untuk biss diikuti yaitu berniat untuk berubah ke depannya dan memiliki jiwa serta tekad bulat untuk menunjukkan bahwa kita bisa. Pendapat saya mengenai pendidikan mengedepankan ahklak merupakan hal yang WAJIB dilakukan serta dikedepankan. Bahkan dijelaskan bahwa iblis lebih tunduk pada orang yang beradab daripada orang yang berilmu. Ilmu kita bersumber dari para guru yang mengajarkan kita di sekolah. Betapa tidak berkahnya ilmu kita jika guru yang memberikan kita ilmu, dengan santainya kita tidak hormati. Sejak kecil, bahkan sejak SD, bapak saya selalu berpesan "Ratna, kalau di kelas jangan sekali-kali duduk di kursi guru, tidak berkah ilmu mu jika kamu seenaknya menduduki kursi suci milik guru mu" dan sejak dulu hingga sekarang saya tidak pernah berani menduduki kursi guru kecuali tanpa alasan yang jelas atau diperbolehkan oleh guru itu sendiri. Jika kursi itu kosong, saya lebih memilih mengambil kursi siswa daripada harus menduduki kursi guru yang saya hormati itu. Dan alhamdulillah saya berhasil untuk menunaikan nasehat dari bapak saya, hanya beberapa kali saya duduk di kursi guru itupun dengan izin dari guru tersebut. Jadi, dari nasehat ini lah saya diajar untuk bisa menghormati guru, bahkan untuk duduk di kursinya saja saya diperintahkan utnuk bersikap sopan dan meminta izin. Betapa mulianya jika ilmu dibarengi dengan ahklak, bapak pernah berpesan "setinggi apapun pangkatmu, akhlak mu terhadap guru dan orang tua lah yang menentukan seberapa tinggi pangkat mu yang sebenarnya" dengan itu saya terus berusaha menjalankan nasehat itu. Maka dari itu saya sangat setuju bahwa pendidikan WAJIB dibarengi dengan akhlak aqidah di kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun