Mohon tunggu...
awirul edar
awirul edar Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru matematika sma. Guru penggerak 2023.SMAN 8 Bulukumba SuL sel

Hobi Menulis dan Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadan Bagi Umat Muslim

23 Maret 2023   22:04 Diperbarui: 24 Maret 2023   00:13 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kewajiban Berpuasa Di Bulan Ramadhan Bagi Umat Muslim

Berpuasa di Bulan ramadhan adalah kewajiban yang tidak bisa di tinggalkan oleh umat muslim. Mengakui diri adalah islam maka mutlak melaksanakan rukun islam ini yakni berpuasa di bulan ramadhan.

Apa yang menjadi dasar umat muslim melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan ramadhan adalah adanya firman ALLAH SWT yang tersurat dalam  Al - Baqarah ayat 183

Al-Baqarah : 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com

Berdasar dari Firman ALLAH inilah maka umat muslim harus melaksanakan kewajibannya. Firman ALLAH adalah bentuk keyakinan dari umat muslim akan perintah dari Sang Pencipta untuk manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan untuk bekal di akhirat nanti. 

Bulan Ramadhan sendiri adalah bulan yang selalu ditunggu tunggu oleh umat muslim. Pada bulan ini selain melaksanakan puasa yang merupakan ibadah yang wajib maka pada bulan ini umat muslim juga akan menggunakan bulan ini untuk memperbanyak ibadah sunnah yang tentunya tidak lain untuk menambah pundi pundi pahala bagi mereka yang mengerjakannya. 

Berpuasa pada bulan ramadhan merupakan hal yang paling ditunggu bagi umat islam. puasa sendiri ini diwajibkan bagi mereka yang telah baliq atau dewasa.Tetapi sebagai orangtua mereka akan mengajarkan anak mereka yang masih belia untuk mengenalkan bagaimana melaksanakan puasa. Sejak kecil kami umat muslim sudah dilatih untuk melaksanakan kewajiban ini. 

Terbayang waktu saya pertama melaksanakan kewajiban ini, usia saya waktu itu umur 5 tahun. kebetulan saya waktu itu sekolah di TK. Memasuki bulan ramadhan saya tentunya ikut gembira menyambutnya. Meski pada waktu itu saya belum mengerti betul apa itu kewajiban, tetapi saya ingat sekali saya gembira menyambut bulan ramadhan. 

Hal pertama yang membuat saya gembira adalah ada banyak makanan enak yang disajikan oleh orangtua saya yang sangat beda dengan bulan di luar bulan ramadhan. Lebih lagi jika sore hari menjelang magrib ada banyak kue yang tersaji di atas meja untuk di makan bagi orang yang berpuasa. Saya sempat bertanya ke ibu saya " Bu bolehka saya juga minta kue sebanyak kakak". Ibu dengan tersenyum mengatakan "Boleh asal adek puasa juga". 

Sudah kebiasaan di keluarga saya tiap orang akan mendapat kue yang disusun dalam piring kecil dan berjumlah lebih dari tujuh buah. Sementara saya yang kebetulan bungsu di keluarga saya waktu itu hanya mendapat satu kue yang disusun dalam piring kecil juga. setelah mendengar pernyataan dari ibu bahwa boleh maka sayapun mengangguk akan berpuasa juga besok. Ada senyuman dari bibir ibu dan ayah yang seolah olah mereka sangat bahagia melihat anak bungsunya waktu itu sudah mulai akan berpuasa.  

Keesokan harinya saya pun berpuasa. Tepat pukul 12.00 ada rasa lapar yang teramat sangat kurasakan. lemas bercampur pusing sudah mulai menyapa diriku. Tetapi aku harus kuat aku sudah janji di depan ayah dan ibuku untuk berpuasa. 

Di benakku lagi 6 jam, dan saya sudah melewati beberapa jam. Ibu menyarankan ke saya untuk kuat dan kalau bisa saya tidur saja. saya pun mencoba kuat dan berusaha tertidur. Saya berdoa semoga saya bangun tepat pukul 18.00 sore dan saya sudah siap untuk berbuka. 

Diluar dugaan saya , ternyata saat bangun yang kuliat jam masih menunjukkan pukul 16.00. Saya pun menuju dapur dan melihat ibu memasak untuk persiapan berbuka. Ibu pun tersenyum kemudian menggendong saya dan mengatakan, bagaimana masih kuat kah. dengan lemah saya pun menjawab iya, saya kuat kok bu. Ibu pun mencium saya dan kemudian mengajak saya untuk shalat Ashar bersama. 

Setelah shalat ashar saya pun menemani ibu di dapur memasak yang dibantu oleh kakak saya. Sambil duduk saya memperhatikan ibu dan kakak yang bekerja untuk persiapan buka puasa bersama. Sudah terbayang ada banyak kue yang saya akan dapatkan sebentar dan tentunya kue buatan ibuku adalah kue terenak yang pernah aku makan.

Dalam hati polosku jika aku berpuasa hari ini akan aku ceritakan ke teman main aku bahwa aku sudah melaksanakan puasa juga. Perlahan kulangkahkan kaki kecilku untuk melihat jam di dinding aku tetapi apa yang terjadi jam masih menunjukkan pukul 17.00. 

Akupun melangkahkan kakiku kembali ke dapur, tetapi tiba tiba rasa gemetaran di sekujur tubuhku muncul dan kemudian perlahan lahan pandanganku mulai gelap, ternyata aku mungkin tidak kuat lagi. Ayah menggendongku menuju tempat tidur dan meminta ibu memberiku minuman, tetapi saya tidak mau dan menangis mengatakan tidak mau bu, saya harus puasa. 

Ayah pun membelaiku dan mengatakan " Adek belum kuat, nanti yah tahun depan baru puasa". tetapi begitulah aku, jika mengatakan mau puasa maka saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakannya dan berusaha untuk mencapai finish. 

Tidak lama kemudian bunyi adzan magrib pun berkumandang dan saya pun bangkit dari tempat tidurku dan menuju meja makan untuk makan bersama. terlihat olehku ada 8 kue di piring kecilku yang menjadi bagian untuk saya. Kumakan kue itu dan ternyata perut kecilku ini hanya mampu menampung kue sebanyak 2 biji. 

Tetapi bukan hanya kue yang menjadi keinginanku untuk berpuasa, tetapi ada sesuatu yang kuat dari dalam diriku untuk ikut melaksanakan puasa seperti yang orang disekitarku lakukan. Keinginanku yang kuat ternyata membuahkan hasil aku berhasil mencapai tujuanku yakni finish sampai akhir. 

Anak kecil di masa lalu ini yang bertekad kuat untuk puasa sampai akhir menjadi kisah yang menjadi dasar bagi saya untuk memberikan motivasi kepada siapa saja agar segera melaksanakan kewajiban berpuasa. 

Anak yang masih belia ini belum tahu pasti akan apa itu pahala tetapi sudah bertekad kuat untuk berpuasa, lantas bagaimana dengan kita yang nyata nyata sudah mengetahui apa itu dosa dan apa itu pahala dan apa itu akhirat.

Bagaimana dengan mereka yang sakit, atau mendapatkan halangan besar sehingga tidak mampu berpuasa dalam bulan ramadhan. Allah memberikan keringanan yang tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 184 - 185.

Al-Baqarah : 184

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidiah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,51) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com

Al-Baqarah : 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com

ALLAH SWT telah memerintahkan manusia untuk berpuasa bukan untuk memberatkan manusia, tetapi semua untuk kebaikan manusia sendiri. Bahkan jika manusia berhalangan maka ALLAH menjawabnya dengan firman Nya. Apakah kita manusia belum sadar akan ketetapan ALLAH. Kalau bukan sekarang kapan kita akan berubah. Semoga kita semua masuk dalam golongan manusia yang bertaqwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun