Terpanah dengan gunung fuji
Melotot nikmati tubuh Miyabi
Tarian Caia-caia menggoda
Di sudut depan Taj Mahal
Paman Sam tak kemana-mana
Karena Holliwood kini terbit lagi
Menara Eifel menunggu malam
Menjinjing Sepatu hak tujuh sentimeter
Di sudut piramid
Menungumandangkan Ayat Cinta
Tokyo , Washingtong, New Dehli , dan Kairo koimpikan
Di sini ...
Negeri Madu di cangkir Emas
Puncak Jaya Merayumu
Aurah Kasih tiap malam menggodamu
Poco-poco menyehatkanmu sejak pagi buta sampai malam buta
DI Borobudurpun Sekalipun
Pulau para Dewata menyambut
Meski hanya FTV
Monas tak kalah
Karena Kita punya Batik
Yang tak habis pakai meski mengitari 5 pulau
Meunggu petuah Wali Songo
Madu Di Cangkir Emas
Hanya bisa ditatap
Tak habis dalam satu tegukan
Tak akan habis dalam satu tumpahan
Madu Di Cangkir Emas
Beruang tak ada
Namun Semut tak mampu
Si ayam mulai mulai mencicipi
Tak sadar tikus diseberang kemanisan
Madu Di Cangkir Emas
Kutitipkan Bukan Untuk Kau Tinggalkan
Madu Dicangkir Emas
Kuhadiahkan Bukan Untuk Kau Buang
Madu Di Cangkir Emas
TIdak pula untuk kau lihati...
Madu Di Cangkir Emas
Cicipilah, Nikmatilah...
Tak Usah buru-buru menghabiskannya
Madu Di Cangkir Emas
Bagi Untuk mereka...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H