Mohon tunggu...
Mutawif Ilmi Muwaffiqih
Mutawif Ilmi Muwaffiqih Mohon Tunggu... -

Geological Engineering UGM | Business Development Team of Cicil.co.id Jogja | Rumah Kepemimpinan Scholarship Awardee Batch 9

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Pasar saat Indonesia Emas

16 September 2018   00:35 Diperbarui: 16 September 2018   00:49 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

26 tahun 3 bulan lagi bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan besar pada zaman millenial ini. Akan terjadi pergeseran yang sangat besar pada pola kehidupan manusia yang berdiri di dunia ini, yang mana akan menyaring antara yang kuat dan yang lemah. Lalu bagaimanakah dengan bangsa ini ke depannya? Bangsa yang berusia genap satu abad pada 26 tahun mendatang. 

Apa kabar Indonesia dan seluruh isinya pada masa keemasannya nanti? Lalu bagaimanakah peran kita dan bagaimanakah kehidupan perbelanjaan negeri ini ke depannya? Yang mana dunia perbelanjaan baik modern maupun tradisional sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan negeri yang elok nan permai ini.

Indonesia saat ini sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Tak hanya Indonesia, bahkan seluruh dunia. Seluruh aspek kehidupan masyarakat telah berkaitan dengan berbagai macam alat dan aplikasi canggih yang dapat memudahkan kehidupan masyarakat itu sendiri. Untuk saat ini saja hampir seluruh sistem di dunia telah menggunakan teknologi terkini. Termasuk sistem ekonomi dan perbelanjaan. Hampir seluruhnya menggunakan sistem online. 

Hal ini dikarenakan dengan sistem online, masyarakat tidak perlu mengeluarkan waktu dan tenaga berlebih ketika membutuhkan dan mengerjakan sesuatu, tak halnya sistem perbelanjaan dengan metode konvensional. Lalu bagaimana dengan sistem perbelanjaan secara offline? Bagaimana nasib pedagang dan mall-mall yang ada di negeri tercinta ini?

Sepuluh tahun ke depan diperkirakan perbelanjaan offline masih akan dapat berjalan. Tapi bagaimana dengan dua dekade lagi? Atau tepatnya bagaimana ketika Indonesia sudah 100 tahun merdeka? Apakah offline akan tetap eksis di negeri ini? Jikalau tidak bagaimana cara yang baik untuk mengatasi permasalahan yang dimungkinkan akan muncul di kemudian hari?   

Berbagai upaya dapat ditempuh untuk menjaga eksistensi pasar pada 100 tahun Indonesia merdeka. Tentunya, haruslah dimulai dari sekarang. Upaya yang dapat dilakukan yakni berbagai investasi dalam bidang sumber daya manusia (SDM), bidang infrastruktur dan urbanisasi, bidang teknologi inovasi dan penelitian serta pengembangan, dan yang terakhir adalah investasi dalam bidang institusi dan reformasi.

Nasib Indonesia ketika berumur 100 tahun nanti sangatlah ditentukan oleh zaman sekarang ini. Bagaimana agar semua hal positif dapat terus berlangsung adalah tugas kita saat ini, penerus bangsa ketika Indonesia mencapai usia emasnya nanti. Bagaimana pola pikir  yang kita bangun saat ini agar semua hal positif yang berbau ke-Indonesia-an akan terus lestari meskipun zaman selalu mendesak untuk mengikisnya. 

Tergantung pula dengan bagaimana orang tua, guru-guru, serta dosen-dosen dalam hal mendidik kita agar menjadi manusia yang bermanfaat dan dapat memajukan bangsa ini tanpa menghilangkan jati dirinya yang sesungguhnya. Nah inilah yang termasuk ke dalam investasi sumber daya manusia. Lalu bagaimanakah caranya?

Saya sebagai penerus bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin negeri ini memiliki suatu pandangan. Kita dapat melanjutkan nilai-nilai ke-Indonesia-an yang positif yang mana dapat segera membaur dengan kemajuan teknologi ke depannya. Hal ini dapat diwujudkan langsung melalui lingkup terkecil, yakni dalam lingkup keluarga. Pembiasaan sejak dini dalam berkomunikasi tatap muka sangatlah penting dalam menjaga eksistensi pasar ke depannya serta akan menjaga eksistensi budaya silaturrahmi Bangsa Indonesia. 

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan dengan menjaga kebudayaan tersebut maka ke depannya bangsa ini akan merasa nyaman apabila bertemu dengan orang lain, dan hal inilah yang akan membuat pasar menjadi tempat yang diminati oleh bangsa ini, sebagai ajang silaturahmi. Bangsa ini akan merasakan sesuatu yang hanya ada dalam pasar itu sendiri, rasa kebangsaan, rasa kebudayaan, dan berbagai rasa lain yang berasa ke-Indonesia-annya. Selain keluarga yang bertanggung jawab langsung, pemerintah juga harus ambil bagian. 

Melalui badan-badan kepemerintahan  serta badan-badan pendidikan yang harus menggebu-gebukan kebiasaan bangsa yang baik, utamanya budaya silaturahmi ini sehingga dapat terpatri pada diri masyarakat Indonesia. Ke depannya pemerintah juga harus ikut campur tangan dalam hal peremajaan pasar. Dalam hal inilah pemerintah melakukan investasi teknologi. 

Bagaimana pasar tersebut mampu menyatu padukan antara konsep perdagangan dan teknologi sehingga pasar dapat dijadikan tempat rekreasi juga. Penggunaan teknologi canggih yang dapat membuat pasar tradisional tampak modern tanpa menghilangkan kesan tradisionalnya. Nah oleh karena itulah, kita harus mendidik dan membiasakan diri kita sendiri untuk dapat melestarikan hal tersebut sehingga disamping pasar tetap dapat lestari, kebudayaan Indonesia pun juga akan tetap asri.

Lalu, apakah semua warga Indonesia ini akan dapat berpadu dengan teknologi di masa 100 tahun Indonesia merdeka nanti? Ya, saya yakin bisa. Hal ini masih termasuk investasi sumber daya manusia yakni dengan melalui pendidikan. Semua orang yang mengenyam pendidikan tidak akan gagap terhadap teknologi. 

Hal ini dapat terwujud ke depannya dikarenakan untuk saat ini saja sekolah telah hampir ada di setiap kecamatan, hanya tinggal dilakukan pemerataan dan pemeliharaan terhadap daerah perbatasan. Dapat juga dilihat bagaimana dewasa ini daerah perbatasan telah dilakukan pembangunan di berbagai infrastruktur. 

Dengan pemerataan pembangunan ini, pemerintah mengharapkan investasi dalam bidang urbanisasi akan terlaksana dengan baik. Masyarakat tidak akan serta merta pergi ke perkotaan, tetapi mereka akan dapat hidup dan mengembangkan daerah asalnya masing-masing, sehingga dapat berkembang menjadi lingkungan hidup yang baik. Sedangkan bagi perkotaan lain dengan penduduk sangat padat seperti Jakarta dan Surabaya, akan terjadi pengurangan jumlah arus urbanisasi. 

Dengan adanya pemerataan penduduk ditambah lagi dengan kuatnya budaya dan jati diri bangsa maka pasar akan bisa eksis dan perkembangannya juga akan semakin merata.

Dalam investasi inovasi, penelitian dan pengembangan dapat dilakukan oleh pemerintah serta badan-badan non pemerintah yang dapat menelaah suatu permasalahan guna menciptakan suatu inovasi yang dapat menangai permasalahan tersebut. 

Misalkan Pemerintah bersama suatu perusahaan bidang infrastruktur bekerja sama melakukan inovasi mengenai pasar. Jenis kegiatan yang dilakukan melalui survei langsung ke pasar-pasar yang ada sehingga dapat diketahui inovasi seperti apakah yang akan membuat pasar tersebut eksis dan kian diminati masyarakat. 

Setelah memiliki inovasi tersebut maka langkah selanjutnya adalah pengembangan, bagaimana agar pasar yang telah tersentuh inovasi tersebut dapat tersebar merata dan akan terus berkembang tanpa menghilangkan nilai-nilai ke-Indonesia-annya.

Dan langkah terakhir yang sangat penting untuk saat ini, yakni investasi institusi dan birokrasi. Institusi dan birokrasi ini adalah dua hal yang sangat erat ikatannya sehingga apabila kita dapat merubah salah satu dari insitusi atau birokrasi maka keduanya akan mendapatkan pengaruh. Sekarang marilah kita melihat kondisi dewasa ini, birokrasi di Indonesia tergolong sangatlah rumit. 

Hal ini lah yang harus mulai diubah dari sekarang. Dengan berubahnya sistem birokrasi menjadi lebih mudah akan membuat suatu kelonggaran dalam mengurusi sesuatu hal. Sebagai contoh, zaman ini, menyewa lapak yang ada di pasar saja harganya sudah termasuk mahal dalam jangkauan pedagang pasar dan juga untuk mengurus penyewaan tersebut birokrasinya sangatlah rumit. 

Dapat dipastikan karena hal inilah banyak orang yang ingin berjualan secara online saja, dikarenakan tidak perlu berbelit-belit dengan uang dan birokrasi, hanya tinggal pasang saja di suatu aplikasi maka langsung bisa mendapatkan uang. Oleh karena itulah, sistem birokrasi dan penyewaan maupun pembelian lapak di pasar-pasar harus diperbaiki lagi. Dari sistem birokrasi yang panjang dan rumit harus dipangkas menjadi seefisien mungkin. Lalu untuk masalah penyewaan atau pembelian lapak dagang, bagaimana agar pemerintah juga turut campur memberikan subsidi atau cicilan ringan kepada para pedagang sehingga mereka bisa segera mendapatkan lapak untuk berjualan.

Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, ada suatu pertanyaan besar untuk bangsa ini. Apakah pemerintah sanggup melaksanakan hal-hal yang telah disebutkan tadi? Dengan kondisi hutang Indonesia saja sudah dua kali lebih banyak daripada pendapatan negara ini? Saya jawab, bisa! Kenapa? Meskipun pemerintah terbelit hutang sekian banyak, namun hal ini tentunya disertai pertimbangan yang matang terlebih dahulu. 

Pemerintah yakin bahwa hutang tersebut akan segera terbayarkan apabila seluruh infrastruktur yang sedang dibangun besar-besaran sudah terselesaikan seluruhnya. Melalui pajak yang akan didapat dari usaha-usaha warga yang tumbuh dari pembangunan dan pemerataan infrastruktur yang sedang dibangun saat ini, waktu demi waktu hutang tersebut akan segera lunas.

Semoga bangsa ini akan selalu menjadi bangsa yang besar dan dihargai serta dihormati bangsa-bangsa lain di dunia ini. Selamat ulang tahun negeriku yang ke-73. Tetaplah menjadi kolam susu bagi bangsa-bangsa mu.

Oleh :

Mutawif Ilmi Muwaffiqih (Mahasiswa S1)

+6281252506098

mutawif.ilmi.muwaffiqih@mail.ugm.ac.id

Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jalan Grafika no 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281

Phone +62-274-55281 Fax +62-274-546039

Sumber Inspirasi :

Ayopreneur, Tim Redaksi. Ayopreneur.com. Mei 21, 2016. http://www.ayopreneur.com/waralaba/lima-hal-penting-sebelum-memulai-bisnis-franchise (accessed Agustus 31, 2017).

 

Cukai, Admin Web Bea dan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementrian Keuangan. APril 24, 2015. http://www.beacukai.go.id/arsip/fas/pembebasan-bea-masuk.html (accessed Agustus 31, 2017).

 

Indonesia, Kementrian Keuangan Republik. Indonesia di 2045 - 100 Tahun Merdeka. Performed by Menteri Keuangan Sri Mulyani. Jakarta. 2017.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun