Nama : Nurini Awfiya Rahma
Nim : 2410416320029
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Program Studi : S1 Geografi
Kelas B
Mata Kuliah : Penginderaan Jauh
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S. Si, M. Si.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Apakah kalian tahu apa itu framing text?
Framing text adalah teknik dalam komunikasi yang melibatkan penyajian informasi dengan cara tertentu untuk mempengaruhi persepsi atau interpretasi pembaca. Misalnya, dalam berita, framing bisa melibatkan penekanan pada aspek tertentu dari sebuah cerita untuk membentuk opini publik. Misalnya, berita tentang sebuah protes dapat diframing sebagai aksi heroik atau sebagai gangguan, tergantung pada elemen yang ditekankan. Teknik ini sangat penting dalam retorika, pemasaran, dan media karena dapat membentuk cara orang memahami dan merespons informasi.Â
Saya akan membahas framing text berita banjir yang ada di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara
Sebelumnya saya akan menjelaskan sejarah dan dimana kabupaten malinau itu.
Kabupaten Malinau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Malinau Kota. Luas kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara, yakni 38.973,56 km. Jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 85.316 jiwa.Sebagian besar wilayah hutan Malinau berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia.Kabupaten Malinau juga sering disebut Bumi Intimung. Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang dengan luas 1.271.696,56 ha (berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.4787/Menhut-VII/KUH/2014) yang terletak di 2 (dua) kabupaten, yakni kabupaten Malinau dan kabupaten Nunukan).
Asal nama
Pada awalnya, Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau Kota menjadi ibu kota kabupaten.
Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula disebut dengan nama Malinau ketika kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tiduduk. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya suku Abai.
Kemudian terjadi dialog antara orang Belanda dengan sekelompok ibu-ibu suku Abai yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda bertanya: "Apa nama sungai ini?" Ternyata pertanyaan itu disalahmengerti oleh sekumpulan ibu-ibu tersebut, mereka menduga bahwa maksud pertanyaan orang Belanda tersebut adalah apa yang sedang mereka kerjakan. Seorang ibu menjawab, "Mal Inau" yang artinya sedang mengolah atau memasak sagu enau (aren). Dalam bahasa orang Abai, "Mal" artinya membuat, dan "Inau" artinya pohon enau atau aren. Orang Belanda yang bertanya pun mencatatnya. Sehingga tanpa sengaja, nama Malinau disebutkan dan yang kemudian menjadi nama daerah ini.Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama Sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau.
Berikut adalah 10 Hasil Framing Text Berita Banjir yang ada di Kabupaten Malinau Kalimantan Utara:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H