Mohon tunggu...
Awfa Dikhrish
Awfa Dikhrish Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Unsur Kehilangan dalam Puisi Ko Hyeong Ryeol

19 Juni 2023   19:28 Diperbarui: 19 Juni 2023   19:36 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Gramedia.com

Antologi puisi yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia ini menceritakan tentang kehidupan manusia yang sebagiannya adalah tentang kehilangan yang digambarkan melalui diksi-diksi alam, seperti rumput, awan, langit, cahaya, ombak, bintang, dan sebagainya. Berikut adalah salah satu kutipan puisi yang menggambarkan tentang kehilangan.

Warna gelombang itu di laut tenggara

masuk ke dalam mata, lalu pergi tak kembali

Pergi tak menoleh lagi

bagai kenangan milik cahaya yang sangat dekat

Di atas jalan pada suatu musim semi

 

Sehelai mimpi bersandar pada cahaya itu, lalu sirna

("Ikan Adalah Pertapa", Ryeol, hlm. 11)

            Kutipan puisi di atas mengisahkan seseorang atau sesuatu yang telah pergi dan tak kembali. Kutipan tersebut termasuk salah satu puisi yang cukup mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana. Namun, sebagian besar puisi-puisi yang ada dalam antologi ini cukup sulit dipahami oleh orang awam karena membutuhkan kemampuan sastra yang baik. Berikut adalah contoh kutipan yang membutuhkan pengetahuan sastra yang mumpuni.

Pertama-tama aronia muncul di depan mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun