Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mencoba Patuh Mengelola Pepatah

13 Agustus 2023   22:50 Diperbarui: 13 Agustus 2023   23:25 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku dibuatnya terpikat, aku diajaknya berkelana menuju sesuatu yang akan bersua ragam makna. Aku dimintanya berkeliaran, untuk menemukan lembar-lembar jawaban yang selama ini masih serupa pencarian.

Aku dibuatnya menunduk, tapi bukan tertunduk untuk kemudian menyerah takluk. Aku dibuatnya bertanduk, agar aku ini bisa memahami dua sisi yang dapat terlihat bukan sebatas sekat ataupun pekat.

Aku dibuatnya takjub, aku diajaknya untuk mau menurut tanpa harus banyak menuntut. Aku dibuatnya terkesima, hingga aku ini tak sanggup lagi untuk berkata-kata.

Baca juga: Mencoba Patidusa

Tutur menjadi tatar, tatar membentuk sinar. Sinar serupa cahaya, yang akan berkenan menerangi bukan memerangi, hingga cerah itu terbukti jadi satu yang terang benderang.

Aku dibuatnya menari-nari, gerak langkah yang alami. Satu langkah yang sejajar, dua langkah yang memutar, hingga tercapai sekian langkah, yang membuatku mencapai satu titik sadar yang tak butuh memudar.

"Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi." Begitulah kata pepatah.

Baca juga: Mencoba Villanelle

"Mempelajari ilmu secara setengah-setengah akan kurang membawa manfaat yang berarti." Kurang lebih begitulah artinya.

Bandung, Agustus 2023

Baca juga: Mencoba Senandika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun