Adik yang cantik memetik bunga
Adik nan tampan memang cekatan
Ketika dua menjalani bertegur sapa
Duduk bersama jalin persaudaraan
Ada kurang ataupun lebihnya, ada menarik atau kurangnya. Ada cantik, ada baik, ada satu bahkan lain hal yang adalah lebihnya itu. Ada menarik secara fisik, akan tertarik tidak sebatas melihat bentuk fisik.
Tersaji kurang atau lebihnya, dia yang tampan memang menawan. Rupawan jadi satu bentuk keindahan selain ujian, rupawan jadi satu wujud harapan seiring kesadaran perasaan.
Menjalani alur kehidupan butuh seiring sejalan, meski mungkin tidak mudah. Bukankah ketika sendirian, akan ada saatnya butuh kebersamaan? bukankah ketika menikmati kesepian, akan ada waktunya juga yang butuh kehangatan suasana di sekian keadaan?
Memiliki banyak teman laksana harapan, ditemani banyak sahabat ibarat dipenuhi ragam berkat, yang akan terwujud rupa-rupa manfaat. Bukankah  hidup ini akan jauh lebih nikmat ketika mempunyai ragam pribadi, yang sesungguhnya akrab serupa dekat?
Mengenali diri sendiri adalah baik, memahami kurang atau lebihnya diri sebagai pribadi adalah untuk meraih jauh lebih baik. Tidak ada sempit ketika percaya apa itu luas, tidak akan ada sesak yang mendesak, ketika menyakini apa itu leluasa.
Menyelami situasi jadi satu kebutuhan, tentang sekitar dan keseluruhan. Tersampaikan maksud hati adalah keharusan, seiring yang saling tanpa dibumbui egosentris yang berlebihan.
Ada saatnya kekaguman, terwujud mengagumi seiring hati-hati pun mawas diri. Ada saatnya pengertian, demi terwujudnya saling mengisi yang sama-sama berkenan mengerti.
"Jika bukan diri itu sendiri sebagai pribadi yang mau mengambil hikmah dari ragam situasi yang teralami, siapa lagi yang akan berkenan peduli?"
Kakak yang baik menata bunga
Kakak yang manis memetik mangga
Ketika dua menjalani ragam cerita
Keduanya menikmati syukur pun bahagia
Bandung, Agustus 2023