Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menatap Senja

21 Agustus 2022   23:11 Diperbarui: 21 Agustus 2022   23:12 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu, jejak-jejak peninggalan ragam masa yang kini hanyalah tapak. Sedikit saja tersisa, kerap terlupakan. Tergoda.

Telaah, lalu menuju sudah. Sudah apa lalu entah bagaimana. Sekiranya sanggup benahi, lumrah saja bila memperbaiki. Intuisi.

Langkah-langkah yang rapuh, senja sama sekali tidak butuh. Senja butuh jauh lebih tangguh, tak semudah itu terpengaruh. Berlabuh, menujunya sebenarnya teduh yang teguh.

Baca juga: Lentera Senja

Menatap senja.. tahapan suka.  Menatap senja.. tatapan mesra. Menatap senja.. tatanan bahagia. Menatapnya lagi senja itu, taburan citarasa cinta. Sesungguhnya.

Menatap senja, berujung dengan menutup mata. Senja yang membuka, terbuka jiwa menekuni arif bijaksana. Setia itu percaya, merasa terketuk untuk menunduk.

Jakarta, Agustus 2022

Baca juga: Mencatat Kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun