"Waktu berlalu, aku resapi. Aku kurang tepat selama ini menjalani takdirku sendiri."
Entah siapa diantara keduanya yang mengawali lalu mengakhiri percakapan, mencoba sama-sama mengerti demi tersadar. Belajar menerima kadar apa saja, yang semoga wajar adanya.
"Satu momen suci yang sebaiknya bersih hati. Hari ini adalah segalanya. Apapun yang telah terjadi kemarin.. serupa cermin." Salah satu diantara keduanya, di detik itu juga benar-benar sudah memilih, menyudahi percakapan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!