"Waktu berlalu, aku resapi. Aku kurang tepat selama ini menjalani takdirku sendiri."
Entah siapa diantara keduanya yang mengawali lalu mengakhiri percakapan, mencoba sama-sama mengerti demi tersadar. Belajar menerima kadar apa saja, yang semoga wajar adanya.
"Satu momen suci yang sebaiknya bersih hati. Hari ini adalah segalanya. Apapun yang telah terjadi kemarin.. serupa cermin." Salah satu diantara keduanya, di detik itu juga benar-benar sudah memilih, menyudahi percakapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!