Lambat laun aku mengenalmu, memang aku telat memulainya, jelas terlambat. Aku pun menyadari, butuh waktu untuk bisa menemukan atau ditemui satu keindahan sepertimu. Aku akui itu.
Dengan perlahan, aku mencoba menyusuri setiap lekukmu itu. Tidak mudah memang, butuh peluh perjuangan. Tidak gampang memang, sebab kau terkadang justru membuatku ditimang-timang olehnya gamang. Aku akui itu.
Mencoba tenang, aku mendekatimu. Mencoba riang ketika berada di dekatmu. Mencoba lapang, menerima apapun kekuranganku. Aku masih butuh jam terbang lebih jauh, Demi bisa mencoba bersanding denganmu. Aku akui itu.
Ah sudahlah.. terlalu panjang untuk diceritakan. Aku merasa sangat kurang bahan bila bercerita tentangmu, selain masih sering kebingungan. Aku akui itu.
"Hari ini harimu. Hari ini berkenaan denganmu. Hari ini adalah segala tentangmu. Aku akui itu."
"Seseorang menenunmu, meski polanya tak senantiasa sama. Kau terbentuk. Aku akui itu."
"Tentang kau dan seseorang itu, adalah hari ini. Aku akui itu."
peracik diksi, 28 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H