#01
Membaca, lalu tersenyum. Rasamu itu tahu apa yang tengah terjadi kepadaku. Aku tengah menikmati rancu pula malu, dan kamu tahu itu.
Memperhatikan, masih tersenyum. Pikirmu tentu tahu apa itu menunggu, dan kamu selalu saja menanam rindu itu.
Seulas senyummu, do'a dan harapanku. Terima kasih untuk itu. Seulas senyummu, tanda mata yang aku tak kuasa untuk menepisnya. Terima kasih untuk itu.
#02
Tidak ada yang menawan, selainmu. Tidak ada yang perlu menghiasi, selainmu.
Tidak ada yang harus aku akui, selainmu. Tidak ada yang mesti aku garisbawahi, selainmu.
Senyuman itu tegarkanku, seulas yang membuatku terbebas. Senyuman itu kabar baik, darimu yang cukup sekali saja melirik.
#03
Ketika mata ini terpana, senyummu itu memesona dua bola mata yang aku punya.
Ketika mata ini terbawa, seulasmu itu pancarkan arif bijaksana. Kian memesona.
Ketika mata ini percaya, seulas senyummu itu adalah apa yang akan aku jaga seutuhnya, terjaga.
Literasi Mata Hati
21 Februari 2022