Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pamrih

27 Oktober 2021   15:37 Diperbarui: 27 Oktober 2021   15:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pamrih

Aku tidak sanggup menyukaimu, ketika aku memilih lebih.
Aku tidak butuh mencintaimu, jika itu tawari aku jadi seorang pemilih.
Aku tidak akan menyayangimu, ketika itu berujung lirih.

Belajar memilih bersih, dari sekian kotor yang selama ini aku akuisisi.
Belajar mengais bersih, dari sekian hitam yang mewarnai proses transisi.

"Ketika itu berarti aku hanya sendiri, akan aku lewati beserta secangkir kopi."

Terkontaminasi. Rupa yang harus dibasmi. Dihapus, terhapus.
Tersentuh, tanpa menyentuh. Terjalin, tanpa menjalin. Tertarik, tanpa mesti menarik.

Hujan itu ajak aku bernyanyi, simfoni hati.
Rintik itu ajak aku kembali merenung, tanpanya terselubung di satu ruang bingung.

#edisirabusiang
Ruang _ Renung, 27 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun