Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Tiga Rangkai Aksara

13 Juli 2021   14:11 Diperbarui: 13 Juli 2021   15:36 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay

01/
Melukis hari, itu biasa. Melukis pagi, sebentar saja. Melukis mimpi, ah! itu hanya canda. Melukis hati, untuknya jiwa yang merasa.

02/
Pagi bertandang, hati riang. Siang menghadang, hati tak lekang. Sore serupa senja, teduh tak hanya berlalu begitu saja. Aura malam, sensasi pekat yang rasanya berupa nikmat.

03/
Bila ingin mengenali hati. Dua itu mimpi, satu itu isi.
Jika butuh memiliki hati. Kenali nurani, membumi tak sekadar narasi level tertinggi.
Andai hendak merasakan hati. Jadilah pemerhati, serupa hati-hati itu sendiri.

"Ketiganya adalah puisi untuk aku, bukan untuk kamu."

Bandung, 13 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun