Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua

6 Juli 2021   22:00 Diperbarui: 6 Juli 2021   22:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay dan Olah Pribadi

"Mengenali indah, mengindahkan jiwa"

Denting yang kesekian, jawaban terpetakan.
Debar yang kesekian, berhasil diterjemahkan.
Getar itu begitu samar, sebentar saja pancarkan sinaran.

Apa yang terketik, tak kuasa mengetuk.
Ada yang berjentik, lalu mengusik.

Jiwa yang rapuh, tak sempat memilih luluh. Luput darinya tersentuh.

Jiwa yang cantik, berkenan menelisik.
Rasa bersua cita, cita bertemakan cinta. Cinta tak sekadar rasa, cinta meluas melebihi buana.

Celoteh malam ajarkan tenggelam, tanpa jumpai terbenam, tanpa menoleh buram, apalagi suram yang kurang tersiram.

"Dua Rasa"

Takaran manis,
setidaknya
Kadarnya pahit,
sekiranya
Pahit berulah,
semampunya
Manis singgah,
ala kadarnya...

Salam Puisi
Bandung, 06 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun