Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Malam yang Mengutarakan

9 Mei 2021   21:49 Diperbarui: 10 Mei 2021   06:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila aku menitipkan luka malam ini, apakah kamu akan sanggup membasuhnya?

Bila aku menyiapkan sekumpulan cinta malam ini, mungkinkah kamu akan siap menerimanya?

Jika aku akan mencoba bercerita malam ini, berkenankah kamu memasang sepasang indrawimu untuk dengarkannya? membacanya? pula merasakannya?

Masing-masing dari kita, memiliki cara demi rengkuh suasana tanpa duka. Masing-masing dari kita, mempunyai aroma yang wanginya serumpun dengan bahagia yang bergelora.

Ada hari dimana kita menyesali, ada waktu dimana diri menangisi. Ada saat dimana cinta melukai, ada jeda bagi jiwa untuk menyadari akan inti dari apa saja yang terjadi.

Ramadhan, adalah satu bulan menjalankan. Satu bulan merasakan, satu bulan mengutamakan keadaan diri yang bersandar akan apa saja, yang akan bisa memancarkan ketenangan.

Bila aku berargumentasi, bukan untuk menohok. Justru aku yang terpojok, aku yang tengah mengajari diriku sendiri, yang masih terlalu jauh sebagai seorang pribadi.

Kasih sayang itu tidak harus selalu terlihat, coba saja baca lalu rasakan. Kasih sayang itu tidak harus selalu terbungkus, coba saja telaah lalu coba kembali untuk benar-benar dan jelas bisa merasakannya.

Kasih sayang itu sangat mungkin tertulis, meski wujudnya tidak selalu lembut juga manis. Kasih sayang itu sangat bisa dinamis, meski bentuknya terkadang serupa antagonis ataupun melankolis yang tercium kritis.

Silahkan saja bila masih meragukanku, cukup bagi aku sebagai pribadi untuk tidak perlu meragukanmu. Silahkan saja bila masih merasa khawatir, cukup bagi aku untuk tidak perlu merasa ketar-ketir.

Tentang hari, setiap hari itu adalah hari yang sesungguhnya baik. Hanya sudut pandang saja, yang butuh diolah untuk meraih hari demi hari yang bukanlah kebalikannya, dari apa saja yang aslinya adalah berkah bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun