Ketika kesunyian menawarkan aku, kebaikan. Aku mengunyahnya lalu menelannya.
Ketika kesunyian hadirkan keterbukaan, aku menghampirinya demi dekatinya.
Ketika kesunyian mendaratkan kelapangan. Aku berterima kasih, lalu memeluknya.
Ketika kesunyian mengecupku penuh keberkahan, wajah-wajah kenikmatan melingkupiku.
Ketika kesunyian hendak beranjak pergi, aku menahannya.
"Jabat tangan jadi jawaban. Kami akan senantiasa saling merindukan."
"Jabat tangan erat, seja kami rawat. Kami sungguh-sungguh, saling membutuhkan."
Salam Fiksiana
Bandung, 08052021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H