1/
Rindu yang menderu. Tak selalu tentang kamu. Apalagi masa lalu, sebab rindu itu, bukan sekuncup ragu.
2/
Rindu yang menggebu. Hanya tadi, sore itu. Bukan kini, apalagi nanti. Sebab mengenai rindu, mana mungkin hanya kamu.
3/
Rindu yang berlalu. Semenjak pagi, menuju senja. Hingga malam pun tiba. Sebab rindu, tengah malas memeras rasa.
"Gumpalan rindu tak sekeras itu, hanya saja tak mengarah kepadamu."
"Serdadu rindu tengah siap berburu, meski bukan memburumu. Sebab rindu, merasa tidak perlu, menancap cepat secara tepat, di satu ruang itu."
Salam Fiksiana
Bandung, 24 Maret 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!