"Apakah senja akan senantiasa menunggu?" ah, belum tentu. Mungkin saja senja enggan untuk menyempatkan bersatu di satu titik temu. Kalaupun iya senja mau bertamu, mungkin bukan untuk sekian waktu yang terlalu lama.
"Apakah senja akan pasti menemani?" eits! tunggu dulu. Bisa ya, bisa juga enggak tuh. Kan hingga detik ini pun, kita masih akan berhadapan, kemudian bersinggungan dengan ketidakpastian.
"Apakah senja akan pantas untuk dirindukan?" ya sih, itu tentu. Tapi dan alangkah sebaiknya mampu mengisinya dengan hati-hati. Itupun bila pikir juga hati mengerti, tentang arti dari semua ini.
"Selamat malam kekasihku, semoga kita akan senantiasa bersama. Menuju senja, meraihnya, selain tentu menikmatinya tanpa secuilpun putus asa."
Salam Fiksiana
05 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H