Hidup terdiri dari dua hal saja, ada pasti atau belum pasti. Ada baik atau kurang baik, ada bagus atau kurang bagus. Ada hebat atau biasa, ada aku juga kamu, ada juga dan lain sebagainya, selain jangan pernah mencoba untuk melakukan apa yang namanya adalah ada-ada saja.
"Apa itu jabatan?" silahkan cari tahu sendiri. Kan lagi belajar, usaha dong untuk menemukan jawabannya.
"Apa itu start up?" Intinya sih mau memulai ataupun tengah merintis satu dan atau lain hal.
"Apa itu jabatan startup?" silahkan cari tahu dan artikan saja sendiri, sesuai versinya masing-masing. Kan bagian terpentingnya adalah, berupaya untuk tahu lalu paham, tentang apa dan seperti apa posisinya juga fungsinya.
Memulai adalah hal yang mudah, ibarat kata tinggal mengucapkan bismillah wal hamdulillah, sebagai tahap awal bersiap melangkah.
Merintis tidaklah susah, hanya butuh skema atau katakanlah sebuah konsep yang tersusun rapi. Kan bukan hanya tampilan pelapis raga atau kamar saja yang sebaiknya rapi, konsep ketika hendak yang akan merintis satu dan lain hal, ya harus rapi juga dong.
"Terkonsep, terpola, tertata, lalu terserah selanjutnya akan dan mesti bagaimana. Kan bukan saya CEO nya."
Nah! misalkan saya yang adalah CEO nya, ini misalkan ya... tolong jangan diambil hati! ambil saja hikmahnya ya, itupun kalau memang ada hikmahnya.
1. Attitude
Yoi! eh maksud saya ya sih, attitude itu nomor satu. CV bisa menyusul, atau bahkan tanpa harus ada CV. Kan bisa kaya pengalaman itu karena berkenan mengamalkan apa saja, yang faktanya adalah berkah bermanfaat.
Awalnya tidak tahu, jadi cukup tahu bahkan jadi sangat tahu. Awalnya tidak mengerti, tapi karena mau berkorban tenaga dan waktu untuk belajar, akhirnya jadi dipandaikan oleh pengalaman berkat dari mengamalkan ketekunan.
2. Talenta
Ya sih! setiap pribadi itu pastinya akan memiliki bakatnya sendiri-sendiri. Nah! kalau saya sih lebih memilih para anak muda yang bertalenta. Kan generasi penerus masa depan bangsa, yang tidak boleh menghabiskan waktu juga bakat yang dimilikinya, hanya untuk pesta pora ataupun mengganggu ketenangan para tetangga.
3. Pola Kerja
Seorang pribadi yang tahu kapasitas juga kualitas yang dikuasainya, pasti akan sanggup menyelesaikan pekerjaannya tanpa harus dikejar-kejar waktu. Sangat bijak mengelola waktu, pun tentunya saja bukanlah seorang pribadi yang sukanya diburu-buru atau terburu-buru.
Kinerja seorang pribadi yang tata cara kerjanya sanggup yang terbiasa terpola, akan sangat bisa diandalkan sebagai finisher. Tidak akan ada kerjaan yang menggantung, justru rampung sebelum tenggat yang ditentukan.
4. Tulus pula jujur
"Ketulusan tidak pernah berujung mengenaskan. Kejujuran tidak akan pernah jauh dari keberkahan."
"Ketulusan tidak terdapat di seorang pribadi yang sukanya mengecewakan. Kejujuran tidak butuh memasang yang terpasang tampang kelimpungan."
"Ketulusan tidak pernah bermuka dua. Kejujuran tidak suka, bahkan tidak sudi untuk bertingkah laku merugikan."
Nah! itu saja kriterianya, misalkan saya yang adalah CEO nya. Eh ternyata syukur alhamdulillah... para pribadi yang saat ini adalah rekan-rekan kerja saya, berkenan menyesuaikan yang sesuai dengan apa itu doa pun harapan saya selama ini.
"Butuh proses untuk berhasil, butuh kerja cerdas untuk memetik hasil yang bukan nihil."
Bandung, 01 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H