Seminggu kemudian di kafe yang berbeda. Kan bosen ah, kalau nongkrongnya di kafe yang itu-itu saja dengan menu yang sama pula.
"Om Away, Ayah saya sepertinya butuh konsultasi. Beliau juga nanyain Om tuh, kapan katanya bisa ketemuan?"
"Boleh, dengan senang hati. Atur aja jadwal ketemunya. Sekalian silaturahmi."
"Iya Om. Oh ya, sekalian saya mau nanya nih. Butuh saran atau ide cemerlang, saya juga kan mau banget berkontribusi. Punya usaha sendiri yang semoga bisa bikin Ayah senang juga bangga."
"Keren! pemikiran yang cemerlang. Anak muda memang harus begitu, ada saatnya menjemput bola tanpa terus menerus hanya menunggu bola."
"Kira-kira apa ya Om? jenis usahanya atau item produknya?"
"Simple! bisnis underwear aja."
"Haha Om, saya kan cowok! masa iya harus bisnis underwear sih?!"
"It's up to you! meski apa saja yang belum pernah dicoba, belum tau kan hasilnya bakal seperti apa?!"
"Iya sih Om. Tapi saya masih ragu nih?!"
"Ragu itu bagian dari kesuksesan. Karena yakin akan muncul, setelahnya ragu."