Cerita dimulai di sebuah kafe yang tidak jauh dari pusat kota. Berjumpa dengan seorang relasi, yang secara usia memang lebih muda daripada saya.
"Om Away, kenapa ya perusahaan Ayah saya masih begitu-begitu saja. Stagnan!"
"Simple! coba perhatikan baik-baik sumber daya manusia yang ada di sana, yang memang anak buah Ayahmu."
"Kayaknya biasa saja Om. Baik-baik saja segala sesuatunya."
"Kamu bertanya, tanpa kamu cari tahu terlebih dahulu detail keadaan yang terjadi di perusahaan ayahmu."
"Kamu bertanya, terus kamu sendiri yang punya kesimpulan, bahwa menurut penilaianmu, perusahaan Ayahmu itu jalan di tempat. Intinya mengalami stagnasi, maju enggak mundur mungkin tengah terjadi."
"Ya sih Om, memang begitu, biasa saja."
"Ya sudah, pokoknya perhatikan dulu detailnya. Kita ketemu lagi minggu depan, kita bahas lagi setelah kamu lebih tahu isi daleman perusahaan Ayahmu itu."
Sumber daya manusia, jelas faktor utama demi keberlangsungan sebuah perusahaan. Bergerak di bidang apapun perusahaan tersebut.
Sumber daya manusia, tentu harus dipilih yang memang terpilih. Sesuai kapasitasnya, sesuai juga dengan apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut.
Sumber daya manusia, adalah faktor kunci. Eliminasi yang sekiranya bukan seorang visioner, gantikan dengan siapa yang memang sanggup berbakti, mengabdi, dan jelas punya visi misi.
Tiga orang yang bisa kompak, punya kans sangat besar untuk meraih kesuksesan, daripada lima orang yang ternyata para pemalas.
Lima orang yang bisa satu visi misi, jelas bisa mengkondisikan diri untuk memberi energi positif demi perkembangan dan kemajuan perusahaan. Ketimbang atau dibandingkan sepuluh orang yang hanya ingin duduk manis saja tanpa job desk yang jelas.
Sepuluh orang yang satu hati, itu akan sangat jauh lebih mumpuni dan sanggup berdikari, ketimbang seratus orang yang serba bingung ketika berada di satu titik tertentu, untuk mencari yang kemudian bersua dengan yang namanya solusi.
"Ketika konteksnya adalah kualitas, itu tidak senantiasa berhubungan dengan kuantitas."
Salam sehat selalu
Bandung, 15 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H