Aku bertemu batu, keras memang! karakternya pun kuat pula tegas. Tampilannya agak buram, membuatku lumayan cukup lama untuk bisa memahaminya.
Aku berjumpa dengan air, sungguh menyegarkan! turun menetes dengan begitu tenangnya. Secara perlahan namun pasti, aku melihatnya mengalir untuk mengairi yang lainnya.
Aku bersua dengan sesuatu yang kenyal, selain bisa sama dengan yang nama lainnya adalah elastis. Responsnya sangat bagus dan jelas tidak kaku, bahkan terkadang lebih agresif dari apa yang aku duga sebelumnya, yang ternyata juga kecenderungannya adalah lincah adanya.
Aku menginjak tanah, malah aku berpijak diatasnya. Aku betah, meski sikap tanah memang tak senantiasa ramah. Sebab tanah, banyak yang jadi tumbuh karenanya. Membumi adalah sikapnya, kokoh pula.
Aku dihampiri senja, yang ternyata membawa berita. Bahkan senja sempat menitipkan tanya, sebelum gelap gulita menyapa.
"Mau pilih mana?! suka atau duka yang akan jadi berita terpercaya di akhir cerita?!"
"Singgasana dunia sifatnya sementara. Mana bisa hanya begini yang begitu saja, mana bisa akhir cerita akan tanpa ditemani cahaya."
Ternyata! aku menemui yang kemudian sangat banyak menemukan. Ternyata! petualangan memang menjadi ragam gambaran, untuk meraih kenyataan yang bukan sekadar pengharapan, yang hanya inginnya itu adalah mengharapkan.
Salam sehat selalu
Bandung, 16 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H