Suatu ketika, manakala berupaya ternyata hanya menjadi serangkaian kata-kata yang tertata saja. Jauh dari rupa mesra, hanya sekumpulan bahasa yang sangat mungkin pura-pura.
Entah bermakna, bahkan yang sangat mungkin juga hanya sebagai pertanda. Satu tanda yang bahwa untuk terwujud satu kata sepakat itu, memang hanya gurauan belaka.
Setidaknya aku sudah mencoba yang memang seharusnya. Setidaknya aku juga, memang jelas-jelas mencoba untuk tidak berprasangka yang tidak-tidak.
"Ah kamu! sesulit inikah memahami dirimu?!"
"Ah kamu! sejauh itukah jarak yang terbentang antara aku dengan kamu?!"
"Ah kamu! apakah inginmu juga butuhmu hanya sebatas itu saja?!"
Itu saja tanyaku yang adalah tanda dariku, bahwa aku akan sangat siap menutup buku. Menutup apa saja tentangmu, yang kemudian akan aku jadikan satu buah buku yang berkisah tentangmu.
"Satu cerita dariku untukmu, mengenaimu yang tidaklah mengena denganku."
Salam Fiksiana
Dua Sisi, 16 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H