Menit yang pertama,
Aku mengunjungimu atas nama suka.
Menit yang kedua,
Aku menemukanmu tengah membasuh luka.
Menit yang ketiga,
Aku menghampirimu, yang enggan bersuara.
Menit yang keempat,
Aku mengajakmu, untuk temui lega pun damai rasa di sudut sana.
Menit yang kelima,
Senyummu mulai merekah, tawamu undang gairah.
Menit yang keenam,
Nafasmu sempat terengah, lepas resah; gundah; rasa bersalah; untuk tak lagi singgah; menerpa wajah.
Menit yang ketujuh,
Buana sungguh luas. Nestapa biarkan saja terjun bebas; Cahaya menanti di ruang awas. "Bisikmu, yang kini telah terbebas. Lepas dari waswas."
Salam puisi DS 16 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H