Mawar kian mekar. Himpun khalayak ramai, berserakan warna rupa. Ragam macam warna. Bergantian, bukan beriringan. Singgah dibedakan waktu pun kesempatan. Untuk secuil, kesempitan.
Jejak-jejak jingga masih menganga. Masih terdengar celotehnya, yang ingin. Masih membekas enggannya, untuk lekas berpisah.
Masih saja mengajak resah. Masih saja membawa lelah.
Ah... jingga memang begitu, masih saja menebar rusuh.
Menepi untuk menyelami, bukan meratapi.
Menepi untuk menyusuri, jejak-jejak telah terjadi.
Akui, sadari, maknai. Jadi petuah bertaji, demi kemudian hari.
Salam Puisi DS 09 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!