Berkat kompasiana, saya bisa menikmati pengalaman membaca dan menulis. Kemudian mengenal para pribadi pilihan yang memang para pribadi berkualitas, dengan kelebihannya masing-masing.
Di sisi lain saya mendapatkan cukup banyak tambahan energi dan amunisi juga. Sebab banyak tulisan dari beliau-beliau ini yang memang saya coba maknai, untuk kemudian jadi inspirasi plus motivasi untuk saya sebagai pribadi.
Berkat kompasiana, saya tidak bisa mengingkari. Bahwa kadar pengetahuan saya bertambah, wawasan saya meluas. Seiring semakin menikmati ketika tiba saatnya, untuk saya berselancar di kompasiana.
Termasuk diantaranya dari beliau-beliau ini, yang banyak tulisannya memang menggugah. Beliau-beliau ini adalah para kompasianer yang pada kesempatan tulisan saya kali ini, berjumlah delapan kompasianer yang tentu saya kagumi juga hormati.
Berkat kompasiana, berkah yang saya dapatkan. Bisa belajar banyak hal dengan membaca, bisa menulis ragam macam tema tulisan untuk meningkatkan kadar kemampuan saya di dunia literasi.
Tulisan saya yang satu ini, adalah artikel ke-140 selama saya berkompasiana dengan nama Dua Sisi. Memang ada beberapa artikel yang saya hapus, sebagai bentuk merapikan akun saya agar lebih rapi adanya. Hobi menulis kan butuh rapi juga dong tentunya, hehehe.
Oh ya, beliau yang berjumlah delapan kompasianer ini memang belum pernah sekalipun saya temui. Bahkan untuk misalkan menggunakan fitur percakapan kompasiana sekali waktu sebagai sarana percakapan, sekalipun kami belum pernah mencobanya.
Saya memang harus akui bahwa saya termasuk tipe pembelajar atau tipe orang, yang kerap mencoba mengenali sifat pun karakter asli seseorang dari tulisannya atau komentarnya.
Selain dari tulisan, bisa juga mempelajari sifat dan karakter asli seseorang, ketika misalkan di suatu waktu ada kesempatan untuk saya dengan siapa saja bertukar sudut pandang via bahasa yang terdengar suaranya.
Saya termasuk tipe orang yang berusaha mengenali dua sisi orang lain, melalui bahan-bahan dari apa saja yang dituturkannya. Untuk kemudian saya coba pahami lebih seksama, agar supaya bisa lebih mengenalinya.
Memang tingkat akurasinya tidak akan 100% akurat, kan saya juga manusia biasa. Tapi syukur alhamdulillah, pengalaman pribadi membuktikan bahwa semisal seorang A yang saya baca sifat juga karakternya, dari apa yang ditulisnya atau dari tuturnya yang bersuara. Ternyata benar bahwa begitulah A adanya, yang memang kenyataannya.