Pada akhirnya;
Aku akan menikmati yang hidup. Bukan yang terkadang hidup, bukan yang sesaat hidup.
Pada akhirnya;
Apapun itu, aku mensyukuri apa saja yang diperlihatkan, dipertontonkan. Oleh-Nya, dari-Nya, yang Maha hidup.
Pada akhirnya;
Apa saja yang hidup, setidaknya;
Tidak sekadar pura-pura hidup.
Kehidupan, menghidupkan. Kehidupan akan merasa enggan berteman. Kehidupan akan, menjauhi kekecilan yang mengecilkan.
Selagi masih ada detik, selagi masih tersisa detak. Petik yang berdetak, bukan yang terkoyak.
Salam Puisi DS 04/10/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H